Peringati 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan, KPPB Gelar Dunia Tanpa Luka yang Sarat Pesan

Indra Kurniawan | 18 Desember 2024 | 05:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Memperingati 16 Hari Anti Kekerasan terhadap perempuan, Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi (KPPB) menggelar acara Dunia Tanpa Luka. Acara ini diadakan pada Selasa (17/12) siang di Teater Besar Taman Ismail Marzuki Jakarta. 

Beragam kegiatan edukatif, inspiratif, dan menghibur dihadirkan oleh berbagai komunitas pada acara ini. Para narasumber, dari seniman hingga aktivis, bersatu menyuarakan pentingnya penghentian kekerasan terhadap perempuan. 

Acara diawali pemutaran film pendek Dunia Tanpa Luka. Film yang dibintangi Rania Putrisari (Naya) mengisahkan perjuangan seorang perempuan dalam menghadapi kekerasan domestik. 

Film ini membawa pesan sangat mendalam bahwa setiap perempuan di dunia berhak bermimpi, bangkit, dan hidup bebas dari kekerasan. Selesai pemutaran film pendek, ada gelar wicara bersama Rieke Diah Pitaloka, Ratih Ibrahim, Valentina Sagala, dan Petty S. Fatimah.

Founder KPPB sekaligus Ketua Panitia, Meiline Tenardi, mengatakan, salah satu kesulitan dalam mempersiapkan program ini yakni menghadirkan narasumber yang kompeten sekaligus berkualitas. Butuh perjuangan dan waktu panjang untuk mendapat kepastian dari mereka semua. 

Founder KPPB yang juga Ketua Panitia acara Dunia Tanpa Luka, Meiline Tenardi. (Indra Kurniawan/tabloidbintang.com)

"Narasumbernya orang-orang hebat dan sibuk. Untuk mendapat kepastian mereka butuh perjuangan dan waktu panjang. Melalui acara ini kami ingin menyampaikan pesan bahwa kekerasan tidak boleh dibiarkan dalam bentuk apa pun," ujar Meiline Tenardi. 

Ini bukan kali pertama KPPB membuat acara seperti ini. Tahun lalu, acara serupa juga diadakan KPPB. Hanya bedanya, digelar pertunjukan drama musikal bertajuk Kasih Menembus Batas, yang menggandeng anak-anak berkebutuhan khusus. 

"KPPB ini adalah suatu komunitas, bukan yayasan sosial. Jadi komunitas yang ingin mengajak sesama perempuan untuk terus belajar dan berkembang untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kebetulan komitmen KPPB adalah 1 tahun 2 kali kami mengadakan kegiatan sosial dalam skala besar yaitu di ramadan dan Desember," cerita Meiline.

"Untuk kegiatan besar itu di tahun ini dan tahun lalu, keduanya di bulan Desember. Tahun lalu diadakan pertunjukan Kasih Menembus Batas. Di situ kami memang mengangkat eksistensi anak-anak disabilitas agar mereka dihargai dan mendapat tempat di masyarakat," lanjutnya. 

Meiline Tenardi mengajak publik lebih peduli kepada sesama seraya mengingatkan kaum hawa untuk berani bersuara. Salah satu cara mencegah kekerasan terhadap perempuan menurut Meiline dengan memberdayakan perempuan. Ketika perempuan diberdayakan, mereka akan memiliki kemandirian. 

“Apalagi secara finansial. Dan ketika perempuan itu berdaya, otomatis mereka mempunyai suatu kekuatan, kemampuan untuk menolong dirinya. Ketika perempuan bisa menolong dirinya, mereka tidak akan mengalami suatu gangguan atau hambatan dari orang lain yang memengaruhi hidupnya," jelas Meiline. 

Salah satu momen penting dalam acara ini yakni penandatanganan banner “Stop Kekerasan terhadap Perempuan” oleh narasumber, aktivis, dan pesohor yang peduli isu ini. Banner itu diserahkan secara simbolis oleh Meiline Tenardi kepada perwakilan Pemerintah.

Acara ditutup dengan aksi sosial pembagian 1.500 paket sembako kepada perempuan dari berbagai komunitas sebagai wujud kepedulian KPPB sekaligus mendukung mereka dalam menghadapi tantangan hidup yang kian berat. 

Mengusung tagline "Dengan Peduli Kita Bermakna, Dengan Berbagi Kita Bahagia", KPPB terus berupaya menginspirasi perempuan Indonesia untuk menjadi agen perubahan di masyarakat.

Penulis : Indra Kurniawan
Editor : Indra Kurniawan