Saham Dunia Hiburan Korea Anjlok, Kekayaan 3 Pengusaha Turun Hingga Triliunan
TABLOIDBINTANG.COM - Banyaknya skandal yang melibatkan para artis berdampak pada anjloknya harga saham dunia hiburan. Kondisi ini juga berpengaruh pada aset kekayaan sejumlah selebriti yang juga dikenal sebagai pengusaha papan atas di dunia hiburan.
Menurut data yang dirilis situs chaebul.com berdasarkan statistik dari 30 Agustus, selebriti pengusaha yang mengalami penurunan nilai saham paling besar adalah Yang Hyun Suk. Mantan pimpinan YG Entertainment yang kini sedang terlilit kasus hukum ini mengalami penurunan aset saham sebesar 86,3 miliar won atau senilai 1,01 triliun rupiah, yang berarti 54,4 persen dari tahun lalu.
Harga saham YG Entertainment sendiri turun sebesar 55,4 persen dari 47.500 won (556 ribu rupiah) menjadi 21.200 won (248 ribu rupiah) per lembar sejak skandal Burning Sun yang melibatkan Seungri dan merembet ke kasus-kasus Yang Hyun Suk. Yang Hyun Suk sendiri merupakan salah satu pemegang saham terbesar di YG Entertainment dengan nilai kepemilikan saham sebesar 16,11 persen.
Meski tidak terlibat skandal, dampak dari turunnya harga saham hiburan secara keseluruhan juga berimbas pada nilai aset bos SM Entertainment, Lee Soo Man. Dalam situs chaebul.com disebutkan bahwa asset saham milik Lee Soo Man mengalami penurunan sebesar 98,4 miliar won atau 1,15 triliun rupiah. Harga saham SM Entertainment sendiri dikatakan merosot sebesar 43 persen tahun ini.
Turunnya harga saham SM Entertainment rupanya juga memberi dampak pada kekayaan Bae Yong Joon, aktor Winter Sonata yang menjadi bos agensi KeyEast Entertainment dan kini melakukan merger dengan SM Entertainment.
Dalam periode yang sama, penyanyi sekaligus produser yang juga pimpinan agensi JYP Entertainment, Park Jin Young, harus merelakan nilai sahamnya yang turun sebesar 69,8 miliar won (817,9 miliar rupiah) atau sebesar 36,7 persen dari tahun lalu.
Selain berbagai skandal di dunia hiburan yang menyebabkan menurunnya kepercayaan publik terhadap agensi dan artis-artis, konflik bilateral yang semakin dalam antara Korea Selatan dengan Jepang pun disebut-sebut menyebabkan penurunan nilai saham hiburan Korea.
(riz / ray)