Pemerintah Tiongkok Bikin Ulah Lagi, Kini Larang Aktor Ganteng Perankan Tentara
TABLOIDBINTANG.COM - Pemerintah Tiongkok membuat sejumlah peraturan yang bikin geleng-geleng kepala beberapa waktu belakangan. Mereka diketahui membuat larangan penggunaan filter kecantikan yang berlebihan dalam serial drama. Setelahnya, Tiongkok juga melarang penggunaan nama asing oleh artis-artis Tiongkok.
Seolah tak cukup, mereka kembali membuat peraturan tak lazim lainnya.
Baru-baru ini, seperti dilansir 8days, seorang sutradara Tiongkok bernama Li Xiang membagikan postingan yang sangat panjang di Weibo tentang apa yang dia klaim sebagai "Pidato Internal Wakil Direktur Administrasi Radio dan Televisi Nasional Zhu."
Dalam postingan tersebut, Li Xiang mengungkapkan bahwa serial drama Tiongkok akan menghadapi sejumlah pembatasan tahun depan yang tertuang dalam 6 poin berikut :
1. Drama bertema militer tidak untuk diidolakan atau diromantisasi. Disebutkan juga bahwa drama seperti ini tidak boleh menampilkan "idola muda dan tampan" seperti Lay Zhang, Yang Yang dan Bai Jingting. Selain itu, aktor yang memerankan tentara juga harus menjalani 15 hari pelatihan militer
2. Kostum dan tata rias dalam drama sejarah harus secara akurat menggambarkan era yang ditampilkan.
3. Pertunjukan tentang tentara dan keamanan publik tidak menampilkan aktor yang menjalani operasi plastik. Estetika “kewanitaan” dan riasan yang terlalu tebal yang membuat aktor dan aktris terlihat “palsu” juga tidak diperbolehkan.
4. Enam puluh persen dari cerita drama harus realistis, dan setidaknya 20 persen berkisar seputar Revolusi Komunis.
5. Penari idola tidak diizinkan untuk mengambil peran utama, bintang dengan basis penggemar yang sangat besar juga tidak diizinkan untuk berakting dalam serial yang menampilkan topik-topik penting.
6. Warga dalam drama tidak boleh tampil terlalu "kasar" atau dibuat terlihat seperti "kaum elit".
Namun postingan itu kemudian dihapus oleh Li Xiang, dan tidak ada pernyataan resmi darinya sampai sekarang.
Menanggapi postingan tersebut, banyak netizen mempertanyakan kredibilitas peraturan itu. Jika pun itu benar, rasanya agak berlebihan.
"Kalau begitu, mungkin yang ditayangkan hanya pelajaran sejarah," ejek salah satu netizen.