Pola Geometris di Panggung Indonesia Fashion Week 2019
TABLOIDBINTANG.COM - Indonesia Fashion Week (IFW) 2019, yang dihelat pada 27-31 Maret 2019 di Jakarta Convention Center, mengusung tema “Cultural Values”.
Satu hal yang menarik selama lima hari pergelaran adalah pola geometris seperti garis, lingkaran, kotak, dan sebagainya banyak dimainkan para desainer. Sebut saja Itang Yunasz hingga Fenny Mustafa menampilkan sederet busana dengan aksen pola geometris.
Itang Yunasz
Mengusung label Allea, Itang Yunasz menampilkan 20 busana dengan desain dan warna yang mencolok. Terlihat salah satu model mengenakan busana hijau turkuois dengan motif garis yang ditabrakkan dengan polkadot. “Tema ‘Escape’ melambangkan wanita yang percaya diri. Saya mengimplementasikannya dengan penggunaan warna yang cerah serta pola geometris seperti garis horizontal, vertikal, polkadot, dan kotak-kotak,” terang Itang.
Yogiswari Prajanti
Bagi Anda yang ingin tampil beda dan menonjol, koleksi busana bertema “Joy and Harmony” dari Yogiswari Prajanti di IFW 2019 sesuai untuk selera Anda. Yogi menghadirkan busana penuh warna dengan gambar yang lucu plus unsur pola geometris. “Saya ingin menampilkan kegembiraan sekaligus harmoni dari warna-warna ceria yang membuat hati riang,” ujar Yogi.
Kusminto Herman Prasetyo
Kain tenun Sulawesi Tenggara memaparkan banyak motif geometris yang indah. Kusminto Herman Prasetyo memamerkan keindahan kain tenun Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, yang bermotif garis dalam busana modern bernuansa monokrom untuk koleksi busana bertajuk “Wuna: The Lost City’.
Fenny Mustafa
Busana athleisure sedang digemari. Di bawah bendera Shafira, Fenny Mustafa menghadirkan busana bergaya athleisure dalam koleksi bertajuk “World Wanderer”. Dengan atasan berpola geometris, dipadu dengan track pants putih dan luaran hijau sage, model melenggang percaya diri.
Risza Novianty
IFW tahun ini ramai menggaungkan soal kampanye mode berkelanjutan. Salah satu desainer yang terlibat adalah Risza Novianty. Dengan label SAO, Risza memadukan kain daur ulang sampah plastik dengan kain tenun bermotif garis geometris. “Kain tenun yang kami gunakan pun menggunakan pewarnaan alami dari kayu-kayuan sehingga ramah lingkungan,” ujar Risza.
(ages / gur)