Di Tengah Wabah Covid-19, Mari Ramah Lingkungan dengan Kelola Sampah
TABLOIDBINTANG.COM - Dibutuhkan kesabaran dan kedisiplinan untuk menghadapi wabah Corona Covid-19 yang belum reda. Selain itu, Anda diminta menerapkan gaya hidup bersih dan ramah lingkungan. Gerakan Ciliwung Bersih (GCB), comestoarra.com, PLN, Indonesia Power, PT Indofood Sukses Makmur Tbk menggelar Safari TOSS “Journey to The East (JTE)” dari 1 hingga 20 September 2020. Safari ini berisi rangkaian seminar dan pelatihan dengan mengunjungi 15 lokasi implementasi TOSS (Tempat Olahan Sampah di Sumbernya) di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Kalimantan secara daring.
TOSS metode pengelolaan dan pengolahan sampah di sumber berbasis komunitas. Metode ini mengubah paradigma pemilahan di awal menjadi pemilahan setelah proses pengolahan sampah berlangsung. Melalui metode peuyeumisasi, bau tak sedap dari sampah akan hilang dan mengering dalam 3 sampai 7 hari (tergantung material sampah). Ini bentuk dukungan kepada Pemerintah Pusat maupun Daerah untuk menggerakkan masyarakat Indonesia dalam mengolah sampah dan memanfaatkan hasilnya menjadi energi kerakyatan.
Ketua Badan Eksekutif GCB, Peni Susanti, menyebut kapasitas Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) sampah di sejumlah wilayah makin kritis. Bahkan ada yang melahirkan bencana longsor. Misalnya, di TPA Cipeuncang, Tangerang Selatan, awal 2020 dan kebakaran TPA di Putri Cempo, Solo, pada akhir 2019. “Perlu sosialisasi dan edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat agar mampu melakukan pemilahan sampah di sumber,” beri tahu Peni melalui siaran pers yang kami terima, pekan ini.
Diektur PT Indofood Sukses Makmur Tbk., Franciscus Welirang, berpendapat pengelolaan sampah menjadi sumber bahan baku energi memiliki nilai yang secara langsung mendorong terbangunnya ekonomi sirkular. “Metode Peyemisasi sejalan dengan semangat extended shareholder responsibility. Diharapkan berdampak positif dalam upaya mengurangi sampah yang belakangan jadi perhatian pemerintah dan masyarakat luas,” ia mengulas.