Facial Architecture, Metode Penyempurnaan Bentuk Wajah Agar Lebih Ideal
TABLOIDBINTANG.COM - Tidak dipungkiri, bentuk wajah merupakan salah satu elemen penting yang mempengaruhi kriteria wajah ideal atau tidaknya seseorang.
Terlebih di era Beauty 4.0 saat ini, kebutuhan masyarakat untuk tampil sempurna, tidak hanya untuk eksistensi dan aktualisasi diri di media sosial, namun pada kehidupan sosialnya yang secara nyata sekaligus untuk mendukung pekerjaan, karir dan kehidupan sosial mereka.
Meski ingin tampil sempurna, masyarakat juga ingin bentuk wajahnya tetap terlihat natural. Karena bentuk wajah mempengaruhi feminin atau maskulin, dan menarik atau tidaknya tampilan seseorang. Oleh karena itu, semakin banyak orang yang mendatangi klinik kecantikan untuk menyempurkan penampilannya.
Melihat kebutuhan tersebut, Miracle memperkenalkan The Science of Facial Architecture yaitu sebuah metode perawatan estetik untuk membentuk wajah ideal.
“Facial Architecture menbantu membentuk wajah ideal dengan gabungan cita rasa seni dengan ilmu kedokteran untuk memberikan hasil estetika terbaik secara aman, konsisten dan bertahan lama,” jelas dr. Lanny Juniarti Dipl.AAAM selaku Founder & President Director of Miracle Aesthetic Clinic Group di peluncuran The Science of Facial Architecture dan Ulang Tahun ke-23 Miracle di Jakarta, Kamis (25/7).
Lanny menjelaskan, tahapan yang perlu dilakukan dimulai dari analisa dokter dan memahami apa yang diinginkan dan dirasakan pasien. Dalam tahap facial assessment dokter menggunakan alat berteknologi canggih yaitu 3D System Camera untuk analisa dan simulasi kulit wajah.
“Setiap orang memiliki karakter wajah yang berbeda. Karena itu, dokter akan menjelaskan apa yang menjadi kebutuhan pasien. Lalu, merancang program perawatan yang tepat disesuaikan dengan kebutuhan setiap individu,” ujarnya.
Di dalam metode The Science of Facial Architecture ini, dokter akan melakukan 3 tahapan proses pembentukan wajah. Tahapannya adalah memperbaiki struktur kulit untuk memperkuat fondasi wajah terlebih dahulu.
Lalu, dilakukan tahapan memperbaiki kontur wajah agar memiliki tampilan wajah 3D yang lebih simetris, proporsional, dan ideal. Terakhir, menyempurnakan detail-detail, dan harmonisasi setiap bagian wajah sehingga hasil akhirnya adalah tampilan wajah yang lebih artistik.
“Dengan memahami keunikan karakteristik wajah tiap individu, dan diaplikasikan facial architecture secara bertahap, maka akan tercapaai tampilan versi terbaik mereka dan memberikan dampak positif untuk kehidupan sosialnya,” tutup Lanny.