Rahasia Artis Ramai-Ramai Menjajal Bisnis Kosmetik

Romauli | 31 Oktober 2019 | 06:53 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Melihat peluang industri kosmetik yang cukup besar, pasti tidak sedikit masyarakat yang tertarik untuk ikut serta. Tak hanya kalangan sosialita, hingga sejumlah artis pun sudah memulainya terlebih dahulu, yaitu peluang bisnis kosmetik sejak usia muda.

Sebut saja ada Aurel Hermansyah dengan lipcream aurelloly, merek ILY milik Prilly Latuconsina, lipstick BLP milik beautyvlogger Lizzie Para, lipstick VAL milik Valerie Thomas, dan Nikita Willy dengan rangkaian produk perawatan kulitnya, DREAMY. 

Bisnis kosmetik di Indonesia disebut memiliki peluang yang cukup besar. Dilansir dari situs Kemenperin, pada tahun 2018 pertumbuhan industri kosmetik di Indonesia naik 15 persen dari tahun sebelumnya, kemudian meningkat lagi sebanyak 9 persen menjadi 29 persen di tahun 2019. Peningkatan ini besar kecilnya dipengaruhi oleh kemudahan memproduksi kosmetik milik sendiri yang difasilitasi oleh perusahaan jasa maklon. 

Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pajak, perusahaan maklon merupakan salah satu industri jasa yang memproduksi suatu barang tertentu yang sebagian atau seluruh proses pengerjaannnya dilakukan oleh pihak pemberi jasa dan kepemilikan atas barang jadi berada pada pengguna jasa.

Lalu apa alasan para artis memilih jasa maklon untuk memproduksi brand kosmetik mereka? Nah, berikut sejumlah kemudahan yang bisa mereka dapatkan.

“Dengan maklon kosmetik, para artis tidak perlu lagi membangun pabrik sendiri, tidak perlu merekrut dan mengurusi karyawan atau SDM, efisien dalam biaya, tidak perlu repot mengurusi kelegalan produk, tidak perlu turun tangan langsung dalam proses produksi, dan dapat fokus dalam menyusun strategi pemasaran produk,” ujar Prof. Dr. IR Eriza Hambali MSi, Komisaris Utama PT. Adev di Bogor, belum lama ini.

Tak hanya artis, Eriza mengatakan bahwa bisnis kosmetik ini pun bisa dilakukan kaum milenial.

“Kuncinya harus pandai dalam membaca pasar agar dapat mengetahui produk yang sedang dibutuhkan dan diminati oleh masyarakat,” ungkapnya.

Memulai maklon kosmetik di Adev,  lanjutnya, tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar. Modal awal yang dibutuhkan oleh konsumen kurang lebih Rp20 juta mulai dari proses pengembangan formula, proses produksi, desain kemasan, pengurusan kelegalitasan hingga pengiriman barang kepada konsumen.

Penulis : Romauli
Editor: Romauli
Berita Terkait