Kenali Jenis Kulit dan Perawatan yang Tepat Melalui Uji DNA
TABLOIDBINTANG.COM - Memilih perawatan kulit yang tepat sesuai jenis kulit memang tidak mudah. Gonta ganti produk perawatan memberikan efek samping pada kulit dan hanya membuang waktu. Karena itu, diperlukan diagnosa kulit yang tepat sehingga kita bisa merawat kulit sesuai kebutuhannya.
Kini dengan berkembangnya inovasi, Baumann Skin-Type Indicator (BSTI) atau Indikator Tipe Kulit Baumann menjadi parameter baru dalam mengidentifikasi karakter atau jenis kulit secara luas. Yaitu pendekatan baru yang mengklasifikasikan jenis kulit melalui 4 parameter ciri kulit yaitu kering atau berminyak, sensitif atau resisten, berpigmen atau tidak, dan berkerut atau kencang.
Untuk mempermudah konsumen dalam mengidentifikasi dan merawat kulit mereka, Erha mempersembahkan inovasi terbarunya, ERHA.DNA sebagai smart skin solution yaitu sebuah sistem pintar berbasis artificial intelligence (AI) dan DNA, untuk menentukan personalized product yang sesuai dengan jenis kulit dan kebutuhan unik setiap individu.
"Sistem ini akan membantu merawat kulit dengan tingkat akurasi penilaian yang tinggi karena diformulasikan sesuai dengan hasil tes AI dan DNA tubuh kita,” jelas dr. Devina Nova Estikaratri, Head of ERHA.DNA di Jakarta, belum lama ini.
Terdiri dari 3 rangkaian sistem terpadu, yang mampu mengidentifikasi karakter genetik setiap individu. Sistem pertama akan membantu mengidentifikasi jenis kulit, memantau perkembangan, hingga memberikan informasi yang bersifat interaktif sesuai dengan karakter kulit Anda.
Sistem kedua berupa alat pintar yang terdiri dari DNA Swab sebagai media pemeriksa karakter genetik kulit, Moisture Tester untuk mengetahui kelembaban kulit, dan Skin Lens untuk mengetahui kondisi pori-pori.
Lalu, dilengkapi dengan rangkaian pintar perawatan kulit yang terdiri dari Cleanser, Day Moisturizer, Sunscreen, Essence dan Night Moisturizer yang dipilih sesuai dengan jenis kulit dan karakter genetik setiap individu.
"Karena disesuaikan dengan DNA tubuh, produk perawatan kulit tersebut memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi dalam merawat kulit," jelasnya.
Penilaian kondisi kulit dianalisa menggunakan teknologi berbasis artificial intelligence (AI) dan DNA. AI disini dirancang untuk menentukan kondisi kulit saat ini serta perubahannya. Melalui sistem alogritma unik dan hasil tes DNA, basis data kemudian akan menentukan rangkaian produk yang paling sesuai dengan kondisi kulit konsumen.
"Jadi tidak perlu lagi menyaring sekian banyak produk perawatan dan melalui perjalanan trial and error. Konsumen akan langsung mendapatkan rangkaian produk perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit dan bisa secara rutin memeriksa perubahan yang terjadi pada kulit selama meggunakan rangkaian perawatan tersebut," jelas Andreas Antoninus, Business Innovation Senior Manager Derma Global Ventura.