Pipi Chubby Usai PSBB, Ramai-ramai Tiruskan Wajah dengan Tanam Benang

Ari Kurniawan | 9 Juli 2020 | 09:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Banyak orang yang mengeluhkan peningkatan bobot tubuh selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pipi juga jadi terlihat lebih chubby karena terlalu banyak ngemil, sementara aktivitas jauh lebih sedikit. 

Demi mengembalikan rasa percaya diri, perawatan kecantikan pun dilakukan. Salah satu yang sedang sangat diminati saat ini adalah metode tanam benang Silk Hart, yang didatangkan langsung dari Korea Selatan.

Dr Tan Yuanita selaku pemilik  Klinik Kecantikan Dermapro Jakarta menyebut ini memiliki berbagai kelebihan, seperti harganya yang sangat ekonomis. “Orang berpikir perawatan benang sebelumnya itu pasti mahal, sekitar 14-20 juta. Nah kita meluncurkan yang terbaru di era pandemi yang konon katanya ekonomi masyarakat melemah, kita luncurkan even cuma separuh dari benang yang lama, sangat ekonomis, sepasang cuma 8 juta dengan diskon 15 persen,” ujar wanita yang biasa dipanggil Dokta tersebut.

Silk Hart diklaim memiliki hasil yang instan terlihat karena kandungan benang yang memiliki kolagen memicu wajah menjadi tirus, kencang, dan memunculkan efek V-Shape. Rangkaian perawatan juga minim rasa sakit dibanding perawatan terdahulu karena hanya menggunakan sepasang benang yang lebih canggih dan mutakhir. 

“Sepasang benang ini meng-cover rahang bawah dan benangnya ini panjang gak kaya yang jaman dulu yang mengharuskan kita pakai banyak benang. Untuk menghasilkan rahang hingga membentuk V aja hanya dibutuhkan sepasang benang, jadi benang dikit juga minim sakit, bekas tusukannya juga nggak banyak, orangnya juga bisa langsung beraktivitas,” sambung Dokta.

Menurut Dokta, ada beberapa artis sudah melakukan perawatan jenis ini, di antaranya Nikita Mirzani, Sarwendah, Fenny Rose, hingga keluarga Ayu Ting Ting. Selain harganya yang murah, metode ini ternyata juga minim rasa sakit. "Benangnya sedikit, sakitnya juga nggak banyak, kemudian efek setelah itu juga nggak bengkak-bengkak," tutup Dokta. 

(ari)
 

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait