Kenali Cara Mendiagnosis dan Jenis Metode Pengobatan Kanker Darah

Rizki Adis Abeba | 14 Februari 2019 | 15:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Karena gejalanya sulit dikenali atau bahkan sama sekali tidak muncul, penegakkan diagnosis kanker darah tidak bisa sembarangan. “Penting untuk mengetahui riwayat medis lengkap dan melakukan pemeriksaan fisik,” kata Dr. Gerard Robbins, Konsultan Hematologi di rumah sakit BMI Mount Alvernia di Guildford, Inggris.

Pemeriksaan fisik untuk mengetahui apakah seseorang terkena kanker darah meliputi tes darah serta biopsi dan pemindaian sumsum tulang belakang. Sedangkan biopsi kelenjar getah bening atau organ tertentu terkadang dibutuhkan terutama pada dugaan limfoma.

Kabar baiknya, sudah ada kemajuan yang sangat pesat dalam teknologi pengobatan kanker darah dalam lima puluh tahun terakhir. “Banyak kanker yang sangat bisa disembuhkan dengan berbagai obat-obatan termasuk dengan kemoterapi. Radioterapi juga sangat membantu dalam situasi tertentu,” kata Gerard Robbins.

Menurut situs web cancercenter, pengobatan kanker darah berbeda-beda tergantung pada tipe kanker yang dialami, usia, seberapa cepat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh, bagaimana penyebaran kanker, dan faktor lainnya. Namun secara umum ada tiga jenis terapi pengobatan kanker darah.

- Transplantasi sel induk. Yaitu penanaman sel-sel induk pembentuk darah yang sehat ke dalam tubuh. Sel induk dapat dikumpulkan dari sumsum tulang belakang, darah yang bersirkulasi, dan darah tali pusat.

- Kemoterapi. Pengobatan ini menggunakan obat antikanker untuk mengganggu dan menghentikan pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Kemoterapi untuk kanker darah terkadang melibatkan pemberian beberapa obat bersama-sama dalam dosis yang sudah ditetapkan. Kemoterapi juga bisa dilakukan sebelum transplantasi sel induk.

- Radiasi. Terapi radiasi bertujuan untuk menghancurkan sel-sel kanker atau untuk menyembuhkan rasa sakit dan rasa tidak nyaman. Radiasi juga bisa dilakukan sebelum dilakukan transplantasi sel induk.

 Saat ini kanker darah menjadi penyakit yang tengah dilawan oleh Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono, istri mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ani Yudhoyono telah menjalani perawatan intensif sejak 2 Februari di National University Hospital, Singapura.

(riz/ari)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor: Rizki Adis Abeba
Berita Terkait