Tak Mau Sakit-sakitan di Hari Tua, Ibnu Jamil Lakukan Ini
TABLOIDBINTANG.COM - Ibnu Jamil berbagi cerita seputar motivasinya rajin berolah raga. Bagi Ibnu Jamil, rajin olahraga merupakan investasi untuk masa tua. Ibnu Jamil tak mau hari tuanya berantakan, sakit-sakitan, enggak punya uang karena habis digunakan untuk berobat, dan akhirnya jadi beban buat anak cucu. “Amit-amit jangan sampai itu terjadi. Saya maunya saat menua, punya investasi, uang aman, sehat, masih bisa ikutan lari maraton dengan anak-cucu,” ungkap Ibnu Jamil kepada tabloidbintang.com di Jakarta, belum lama ini.
Ibnu Jamil ingin mencapai usia 70 atau 80 tahun dalam kondisi bugar, lalu melihat anaknya punya keturunan. Kalau bisa, menyaksikan cucu menikah. Hidup sehat, kata Ibnu Jamil, semestinya dimulai dari masa muda. Olahraga favorit Ibnu Jamil yakni lari. Kalau sedang bosan berlari, ia melirik sepak bola sambil membahas tim favorit bersama para sahabat. “Atau ambil motor lalu masuk hutan ikut olahraga motor. Yang penting bergerak aktif dan berkeringat,” sambung Ibnu Jamil yang rajin balap motor dengan Darius Sinathrya.
Ibnu Jamil menyampaikan hal itu dalam gelar wicara dan peluncuran kampanye “Live Healthier Lives” bersama Sun Life Indonesia. Diakui Ibnu Jamil, ada kalanya kita jenuh melakukan olahraga yang sama selama berbulan-bulan. Saat jenuh melanda, pilih dan tekunilah olahraga lain. “Kadang kita melakukan satu olahraga terus menerus lalu bosan. Atau terlalu lama rehat jadi malas. Saat ikut kompetisi lari, kita semangat. Begitu menang kompetisi, kita jadi malas dengan dalih butuh istirahat setelah bertanding,” Ibnu menukas.
Kelamaan istirahat akhirnya jadi malas. Untuk memulainya lagi, menurut Ibnu Jamil, susahnya setengah mati. Padahal, olahraga salah satu langkah sederhana untuk menangkal sejumlah penyakit. Hasil riset Analisis Beban Penyakit Nasional dan Sub Nasional Indonesia Tahun 2017 yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan bekerja sama dengan Institute For Health Metrics and Evaluation (IHME) mengungkap bahwa 70 persen kematian dini di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM).
“Seperti diketahui, penyakit tidak menular terkait erat dengan pola hidup tak sehat, seperti makan tidak seimbang dan minim beraktivitas fisik. Selain itu, hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan 2016 dari Otoritas Jasa Keuangan mencatat baru 27 persen masyarakat usia produktif yang punya tabungan masa depan. Penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru 7 persen. Karena itu Sun Life mengajak masyarakat prioritaskan kesehatan sejak dini lewat kampanye ‘Live Healthier Lives’,” urai Presiden Direktur Sun Life Indonesia, Elin Waty
(ray / ray)