Jenis-jenis Diet Yang Patut Diwaspadai oleh Wanita Aktif

Hari Murtono | 31 Juli 2019 | 02:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Berbagai variasi diet baru terus berkembang dan diterapkan.  Pola makan dan pantangan yang ditawarkan kadang mencengangkan. Tapi sepertinya para pediet seperti pesta pora dan cenderung coba-coba, mencari diet yang paling nyaman, namun membuat badan turun dengan cepat dan mencapai kestabilan jangka panjang.

Tapi jelas tidak semua diet cocok dan baik untuk diterapkan. Apalagi untuk wanita aktif yang memiliki kesibukan superpadat dan harus menjaga kebugaran. Harus ada aturan ketat soal nutrisi, sumber energi, dan asupan yang mampu membantu konsetrasi. Apalagi di luar pekerjaan, ada hal yang jauh lebih penting dan utama, yakni mengurus keluarga.

Untuk itu perlu kiranya bagi para wanita aktif untuk mewaspadai beberapa jenis diet. Mengatur pola makan penting, tapi tidak lantas harus membabi buta. Malah, ada beberapa diet yang dianggap sebagai diet yang paling berbahaya dan patut diwaspadai. Mau tahu diet apa saja?

- Cabbage Soup Diet. Juga dikenal sebagai Russian Pleasant Diet. Diet ini mengedepankan pediet mengonsumsi makanan rendah lemak dalam bentuk sup kubis selama 7 hari. Secara umum diet ini mengklaim akan menurunkan berat badan hingga 4,5 kg dalam sepekan. Diet dipertanyakan karena sangat tinggi sodium, kerendahan protein yang ekstrem, mendatangkan merasa, dan membuat perut kembung.

- The Cereal Diet. Ini dianggap menggelikan karena hanya menyarankan pediet untuk membeli sereal sebagai pengganti menu utama. Diet ini dianggap tidak efektif karena beberapa produk mengemas serealnya dengan campuran gula. Apa pun diet Anda, pengawasan dan ketelatenan akan asupan makanan akan membuat berat badan turun. Anda tidak membutuhkan sereal merek tertentu.

- Diet Rendah Lemak. Hampir setiap orang yang peduli akan berat badan selalu memilih produk dengan label rendah lemak atau sejenisnya. Tapi yang harus diwaspadai dan dipelajari pada kandungan sebuah produk rendah lemak adalah kandungan bahan-bahan lainnya. Label bebas lemak biasanya mengganti lemak dengan gula, garam, dan kalori. Kadang, porsi yang terlihat lebih kecil lebih menarik minat. Padahal kandungannya belum tentu lebih baik.

- Diet Cokelat. Diet ini fokus pada pengurangan kalori, dengan meminum cokelat yang dicairkan. Meski dalam jangka pendek tidak membuat tubuh kekurangan vitamin, sayangnya jika diterapkan dalam jangka panjang sama sekali tidak menstimulasi metabolisme atau pun membakar lemak. Yang ada, penurunan lemak terjadi karena rendahnya asupan kalori.

- Diet Holywood. Diet ini cuma menganjurkan pelakunya untuk minum jus. Tidak ada makanan dan cairan lain. Jus disebut mengurangi rasa lapar karena mengandung serat dan membuat perut lebih cepat kenyang. Selain itu, sisi baiknya adalah bisa melakukan detoksifikasi. Tapi pada penerapannya, hal buruk yang patut diindahkan adalah tingginya kandungan gula.

- Diet Anggur. Ini diet yang sangat meletihkan karena pediet hanya dianjurkan memakan buah anggur, yang sangat kurang kandungan nutrisi, kalori, dan juga rasanya. Malah besar kemungkinan Anda terserang maag atau radang lambung. Diet ini akan berbahaya kalau dalam prosesnya ada obat-obatan ikut dikonsumsi. Karena jenis buah sangat kontradiktif dengan obat.

- The Master Cleanse. Juga dikenal sebagai diet detoksifikasi air jeruk lemon. Tapi jenis diet ini oleh banyak ahli kesehatan disebut bukan diet. Karena tidak ada makanan yang masuk kecuali air jeruk lemon yang dicampur dengan sayenne pepper dan sirup mapel.

- Diet Cuka Apel. Tidak hanya sukses membuat orang tidak ingin makan banyak-banyak, tapi juga tidak merasa lapar. Meminum beberapa sendok cuka bisa menghilangkan nafsu makan. Padahal rahasianya bukan karena cuka apelnya, melainkan karena berkurangnya porsi yang dimakan. Dan tentunya olahraga yang dilakukan.

- Baby Food Diet. Diet ini kabarnya pernah diterapkan Jennifer Aniston namun yang bersangkutan segera menghalau gosip itu. Dalam diet ini, pediet hanya  makan makanan bayi sebanyak 14 kali per hari. Namun seberapapun banyaknya, makanan bayi diformulasikan untuk bayi. Artinya, kandungan nutrisi dan kalorinya sama sekali tidak cukup seimbang untuk orang dewasa. Efeknya akan memperlambat metabolisme dengan cepat, membuat tubuh lemas dan kekurangan energi.

Semoga penerapan diet yang hanya mengganggu kinerja tubuh ini Anda hindari. Carilah nasihat ahli dan terapkan diet yang masuk akal.

 

dari Berbagai Sumber

(hari / gur)

Penulis : Hari Murtono
Editor: Hari Murtono
Berita Terkait