Virus Corona Mewabah dan Jadi Isu Kesehatan Global, Ini 5 Faktanya

Adi Adrian | 11 Februari 2020 | 17:03 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Virus Corona tengah mewabah dan menginfeksi puluhan ribu orang di seluruh dunia. Wabah virus Corona kini menjadi masalah kesehatan dunia. Ada banyak fakta yang bisa dicermati dari mewabahnya virus Corona. Hal tersebut terungkap dalam sesi edukasi media bertajuk “Personal and Respiratory Hygiene untuk Cegah dan Putus Rantai Infeksi Virus Corona” di Jakarta Pusat, baru-baru ini. Program ini digelar Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Dokter Paru Indonesia, dan Mundipharma Healthcare Indonesia. Kami merangkum 5 fakta seputar wabah virus Corona untuk Anda, selamat menyimak.

Picu Pneumonia Berat

Pneumonia adalah infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan berbagai mikroorganisme, misalnya bakteri, virus, parasit, jamur, pajanan bahan kimia atau kerusakan fisik paru. Yang kini jadi perhatian dunia, merebaknya pneumonia berat akibat infeksi Novel Coronavirus (2019-nCOV). Gejala pneumonia berat akibat infeksi 2019-nCOV yakni demam, batuk, napas pendek, dan kesulitan bernapas. Pada kondisi kronis, infeksi dapat menyebabkan gangguan pernafasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian.

Struktur DNA Berbeda

Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, DR. Dr. Erlina Burhan, Msc, SP.P(K) menjelaskan struktur DNA pada 2019-nCOV berbeda dengan virus Corona lain. “Di Wuhan, Tiongkok, pada 31 Desember 2019, ada 29 penderita virus Corona. Saat diperiksa, DNA virusnya ternyata berbeda. Makanya diberi kode 2019 N. Ternyata, 29 pasien ini bekerja di pasar ikan tradisional yang tak hanya menjual ikan melainkan berbagai jenis binatang dari kucing hingga anjing,” Erlina membeberkan.

Insiden Tanggal 22 Januari 2020

Akhir 2019 ditutup dengan kabar merebaknya virus Corona generasi baru di Wuhan Tiongkok. Tragedi pun berlanjut. Erlina menjelaskan, pada 22 Januari 2020, ada 15 orang lagi yang terjangkit virus Corona termasuk petugas medis dan dokter yang pernah ke pasar ikan tradisional di Wuhan. “Ini menandai perjalanan penularan virus Corona dari manusia ke manusia,” ungkap Erlina kepada tabloidbintang.com di Jakarta, baru-baru ini.

Tidak Aktif Saat Terpapar Sinar Ultraviolet

Erlina menambahkan, virus Corona tidak aktif saat terkena sinar ultraviolet matahari. Ia berkembang biak pada suhu dingin dengan tingkat kelembapan rendah. “Indonesia, suhunya tinggi dengan tingkat kelembapan tinggi mencapai 80 persen. Jadi, Indonesia bukan tempat yang baik untuk perkembangn virus namun ia tetap bisa hidup di sini. Itu sebabnya kita harus terus mewaspadai dan mencermati pergerakan virus Corona,” Erlina mengingatkan.

Penulis : Adi Adrian
Editor: Adi Adrian
Berita Terkait