Cuci Tangan Kurangi Risiko Terpapar Virus Hingga 37 Persen, Mitos atau Fakta?

Redaksi | 26 Februari 2020 | 03:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Perkembangan terkini terkait virus Corona tipe baru atau Covid 19 terus bertambah. Di Tiongkok, korban tewas akibat epidemi virus ini hingga Jumat (18/2/2020) mencapai 1.873 orang. Jumlah total kasus yang dikonfirmasi naik menjadi 73.332.

Yang tak kalah miris, 454 kasus virus corona ditemukan di 24 negara selain Tiongkok. Hal ini terungkap dalam forum diskusi “Cegah Virus Corona Dengan Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh bersama Soho Global Health” di Jakarta. Saat ini belum tercatat ada korban virus corona di Indonesia.

Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) minta Indonesia berbuat lebih banyak agar siap menghadapi kemungkinan wabah corona. Konsultan Paru Sub Infeksi RSUP Persahabatan, dr Erlina Burhan, M.Sc, SpP (K), mengingatkan seseorang terpapar vorus corona bila kontak langsung dengan pengidap. Virus corona menyebar dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin, atau kontak dekat. Bila memiliki antibodi kuat, maka virus corona tak bisa melumpuhkan tubuh.

“Meski demikian tindakan pencegahan tetap perlu kita lakukan. Pencegahan yang paling efektif, perkuat antibodi kita sehingga kebal terhadap serangan virus, termasuk corona,” ujar Erlina.

Ia menganjurkan keluarga Indonesia menjaga pola hidup bersih. “Jaga kebersihan seperti rutin cuci tangan dapat mengurangi risiko penyebaran virus hingga 37 persen. Cuci tangan selama 20 detik dengan rutin sebelum memegang mulut, hidung, mata serta setelah memegang instalasi publik,” urainya.

Jangan lupa, menutup mulut dan hidung dengan masker atau tisu ketika bersin atau batuk. Yang tak kalah penting, rutin membersihkan diri setiap habis bepergian. Journal of the American Medical Association yang merujuk pada analisis pasien-pasien di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan, Tiongkok, mengungkap fakta bahwa setengah dari mereka yang tertular Covid 19 berusia 40 hingga 59 tahun. Hanya 10 persen di antara pasien yang lebih muda dari 39 tahun. Bukan berarti corona tak bisa menyerang anak-anak.

Konsultan Respi Anak di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, Prof. dr. Bambang Supriyatno, SpA (K), menjelaskan anak-anak objek yang rentan terserang virus. Sistem imunitas pada bayi dan anak masih belajar mengenali serta melindungi tubuh dari kuman yang masuk. Saat risiko paparan terhadap infeksi virus meninggi, imunostimulan bisa ditambahkan di samping pencegahan lain. Imunostimulan bisa dikonsumsi dalam durasi tertentu hingga risiko paparan virus menurun. Sebaiknya dikonsumsi sebelum seseorang terinfeksi suatu penyakit.

“Imboost Force adalah suplemen imunostimulan yang paling direkomendasi dokter. Kami memiliki tanggung jawab sosial turut menjaga kesehatan masyarakat. Semoga informasi yang scientific dan obyektif ini bisa membantu menenangkan masyarakat. Bersama kita melawan ancaman virus corona dengan daya tahan tubuh yang kuat. Imboost dan Imboost Force merupakan pilihan terbaik untuk memperkuat daya tahan tubuh,” ungkap VP Marketing Healthcare SOHO Global Health, Sylvia Rizal.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait