Jangan Keburu Panik, Cermati Proses Penyebaran dan Cara Pencegahan Virus Corona

Ari Kurniawan | 26 Februari 2020 | 06:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Virus Corona atau COVID-19 tengah jadi sorotan publik saat ini. Jumlah kematian dari virus tersebut terus bertambah setiap harinya. Berdasarkan data terbaru Map of Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSS, hingga 24 Februari 2020, pukul 9:43, ada 2.620 kasus kematian akibat virus COVID-19, dan total yang terinfeksi sudah mencapai 79.434 di seluruh dunia. 

Kasus kematian terbanyak akibat virus ini terjadi di Cina, sebagian besar dari Provinsi Hubei, yaitu sebanyak 2.495 korban jiwa. Gejala dari COVID-19 ini berupa demam, batuk, pilek dan nyeri dada. Jumlah korban yang tinggi dan gejala yang sulit dibedakan dengan gejala flu membuat masyarakat menjadi resah. 

Keresahan ini ditambah oleh banyaknya berita-berita yang tersebar di media sosial yang kebenarannya sulit dipastikan. Memperhatikan hal tersebut, Indonesia International Institute for Life Sciences (i3l), menyelenggarakan seminar power talk untuk mengupas virus COVID-19 dalam perspektif Sains. 

Acara ini diselenggarakan untuk memberikan fakta-fakta berbasis sains mengenai virus COVID-19. Untuk memberikan klarifikasi mengenai berita-berita yang beredar, i3l  mengundang Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Profesor dr. Amin Soebandrio, PhD, SpMK (K) sebagai pembicara kunci. 

Amadeus Pribowo Ph.D selaku wakil Rektor I Academic Affair i3l, mengungkapkan bahwa acara Power talk yang diselenggarakan ini, bertujuan untuk meredakan kepanikan  dan kebingunan yang terjadi di masyarakat mengenai isu virus Covid-19. Jadi, i3l ingin menyediakan platform untuk memberikan informasi berbasis sains. Sehingga masyarakat mendapatkan pengetahuan yang lengkap dan jelas mengenai virus ini.

Pribowo mengatakan masyarakat harus meningkatkan kesadaran untuk bisa menjaga kesehatan diri agar tidak tertular, dikarenakan penyebaran virus ini yang cukup cepat. Masyarakat perlu tahu bagaimana proses penyebarannya dan seperti apa bahayanya.

Selaku Pembicara kunci, Profesor dr. Amin Soebandrio menjelaskan bahwa, penularan virus Covid-19 bisa menyebar ketika orang yang terinfeksi mengeluarkan droplet (partikel air liur). Akan tetapi apabila droplet jatuh ke permukaan, kemudian tersentuh oleh tangan, dan tangan itu menyentuh anggota tubuh seperti mulut, hidung, dan mata, bisa berpotensi membuat virusnya masuk kedalam tubuh dan menyebabkan penularan. 

Maka dari itu, penggunaan masker saja tidak cukup, akan tetapi perlu menggunakan kacamata juga. Beliau merekomendasikan setelah menyentuh barang ditempat umum, sebaiknya segera mencuci tangan. Selain itu, Prof. dr Amin juga menegaskan bahwa belum ada bukti pendukung bahwa virus Covid-19 tidak dapat berkembang di daerah yang beriklim tropis.

“Memang Virus yang sebelumnya sensitif terhadap suhu tinggi, akan tetapi untuk Virus Covid-19 yang sekarang, belum ada data khusus terkait dengan suhu, kelembaban dan sebagainya, jadi belum ada bukti.” Pungkasnya.

Menganggapi keraguan mengenai uji tes Covid-19 di Indonesia, Prof. dr Amin menjelaskan, sesungguhnya laboratorium di Indonesia memumpuni untuk mendeteksi virus Covid-19. Dua alat yang dimiliki Indonesia yaitu Polymerase Chain Reaction atau PCR dan sequencing dipastikan mampu untuk mendeteksi virus Covid-19 yang mungkin masuk ke Indonesia.

(ari)

 
 

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait