Benarkah Kerokan Bisa Jadi Solusi Instan Masuk Angin?

aura.co.id | 2 Juni 2020 | 17:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kerokan jadi solusi instan masuk angin. Banyak yang mengaku masuk angin sembuh seketika usai kerokan. Namun adakah penjelasan ilmiah tentang kerokan yang dicap ampuh mengusir masuk angin? Apakah kerokan punya efek samping terhadap tubuh?

Dokter Cindhe Puspito menegaskan tak ada istilah masuk angin dalam kedokteran. Tenaga medis umumnya mengaitkan kondisi masuk angin dengan mialgia atau nyeri otot karena berbagai faktor.

"Misal, awal mulanya terpapar angin yang kencang dan timbul rasa tidak enak. Orang awam menyebutnya sebagai masuk angin. Yang sebenarnya terjadi adalah otot-otot tubuh bereaksi terhadap kondisi tersebut," dokter yang praktik di Klinik Bersama Apotik Kasuari, Bintaro Sektor 9 ini menerangkan.

Ketika terpapar angin, reaksi alami tubuh akan menahan panas agar tubuh tetap hangat. Caranya, otot tubuh akan berkontraksi menjadi lebih rapat. Pembuluh darah di sekitar otot juga ikut mengecil. Proses ini yang biasanya menimbulkan rasa tidak nyaman pada otot atau masuk angin.

Cara Kerja Kerokan

Rasa tidak nyaman ini akan reda setelah kerokan. Ketika mengerok, terjadi proses inflamasi atau peradangan yang disengaja dan terukur. Proses ini merupakan proses adaptasi tubuh terhadap mikroorganisme atau benda asing di dalam tubuh.

"Pada saat kerokan, pembuluh darah yang mengecil tadi, (akan) melebar dan pasokan oksigen meningkat. Ada juga peningkatan kadar endorfin yang membuat seseorang lebih relaks dan segar," jelasnya. Proses inflamasi juga memperlancar aliran darah dan mengaktifkan sel-sel yang membersihkan jaringan mati.

Hasilnya, terjadi perbaikan jaringan. Kadar hormon prostaglandin dalam tubuh juga menurun sehingga nyeri pada otot berkurang. Lantas seberapa efektif kerokan menghalau masuk angin? "Bisa dibilang efektif karena kerokan menyasar langsung bagian tubuh yang terasa tidak nyaman," Cindhe menerangkan.

Aturan Main Kerokan

Secara ilmiah, proses kerokan bermanfaat bagi tubuh ketika masuk angin dan tergolong relatif aman karena hanya bereaksi setempat, tidak memengaruhi tubuh keseluruhan. "Proses inflamasi yang muncul juga setempat. Selama tidak ada luka terbuka atau benjolan misalnya kelenjar leher yang sedang membesar. Jangan mengerok bagian itu karena kelenjar, kan saling berkaitan dan bisa merangsang penyebaran bakteri," ungkap Cindhe.

Kebersihan koin juga patut diperhatikan. Pilihlah koin yang tidak berkarat dan tidak bergerigi. Penggunaan minyak juga diperlukan sebagai pelicin dan pelembap. "Ketika kulit kering, luka kerokan yang timbul lebih tidak beraturan, lebih dalam, dan jadi lebih perih," imbuh Cindhe. Meski bebas menggunakan jenis minyak apa pun, Cindhe menganjurkan agar tak mengoleskan minyak yang menimbulkan sensasi dingin setelahnya. Sebabnya, sensasi dingin akan membuat otot kembali berkontraksi.

Menanggapi kasus salah deteksi masuk angin dengan serangan jantung, Cindhe mengingatkan untuk lebih peka membaca kondisi tubuh dan mencermati riwayat kesehatan diri. Lantaran, bisa jadi nyeri otot yang muncul bukan akibat masuk angin. "Kalau nyeri ototnya hanya karena faktor cuaca, sebenarnya dengan kerokan saja cukup. Tapi kalau nyeri otot karena virus, bakteri atau faktor lain, dengan kerokan tentu tidak akan membaik," beri tahu Cindhe.

Jika masuk angin tak kunjung pergi usai kerokan, Cindhe menyarankan segera berkonsultasi ke dokter. "Ketika merasa tidak nyaman, anjuran saya langsung periksakan ke dokter. Tapi kalau ada yang memilih kerokan dulu, selalu ingat jangan sampai menunggu kerokan kedua atau ketiga kalinya," pungkas dia.

 

Penulis : aura.co.id
Editor: aura.co.id
Berita Terkait