Perhatikan Konsumsi Lemak, Gula, dan Garam Selama Wabah Covid-19

Adi Adrian | 19 Juni 2020 | 02:32 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Menguatkan daya tahan tubuh dengan memperhatikan asupan makanan dan durasi istirahat kunci mempertahankan kesehatan selama wabah Covid-19.

British Dietitian Association dan European Food Safety Authority menyebut hingga kini belum ada bahan makanan yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh sekaligus mencegah infeksi Covid-19.

Namun ada sejumlah zat gizi yang patut dilirik demi menopang daya tahan tubuh. Rektor Indonesia International Institute for Life (i3L) Sciences, Iwan Surjawan, PhD, merekomendasikan vitamin A, B6, B12, C, dan D.

Mineral seperti zat besi, seng, selenium, dan tembaga juga berkontribusi meningkatkan daya tahan tubuh.

“Brokoli, kembang kol, dan jambu batu adalah sumber vitamin C yang baik. Vitamin B6 dapat diperoleh dari daging, sayuran, pisang, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Daging, ikan, dan telur kaya vitamin A, B12, dan zat besi. Jangan lupa pastikan tubuh terhidrasi dengan konsumsi air putih yakni 8-10 gelas per hari,” Iwan mengingatkan melalui keterangan pers yang kami terima, pekan ini.

Selama wabah, Iwan mengimbau masyarakat menghindari konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, garam, dan gula misalnya keripik, gorengan, mi instan, atau minuman manis berlebih.

Jenis makanan ini berpotensi memicu obesitas dan penyakit kardiovaskular. Selama kerja dari rumah, orang kerap menghilangkan bosan dengan mengonsumsi camilan. Itu boleh, asal yang dikudap sehat.

Misalnya buah potong, sayur, atau kacang-kacangan yang kaya serat. Faculty of Food Science and Nutrition i3L, Widya Indriani, S.T.P., MSc, menyatakan, asupan gizi seimbang memacu sistem kekebalan tubuh berfungsi normal sekaligus optimal.

“Setiap hari, tubuh butuh zat gizi makro dan mikro dalam jumlah tertentu untuk metabolisme, menjalankan aktivitas fisik, tumbuh, mengganti sel, atau jaringan yang rusak,” ulasnya.

Sejumlah riset mengungkap, penyakit yang berkaitan dengan obesitas seperti diabetes tipe 2, jantung, dan hipertensi dapat memperparah efek Covid-19.

“Riset dari negara maju seperti AS dan Prancis menjabarkan, orang dengan obesitas yang terinfeksi Covid-19 berisiko lebih tinggi kena komplikasi dan lebih tinggi prevalansinya untuk dirawat di ICU,” pungkasnya.

Penulis : Adi Adrian
Editor: Adi Adrian
Berita Terkait