Lebih Sehat, Burger Ini Pangkas Bahan Makanan MSG dan Sirop Tinggi Fruktosa
TABLOIDBINTANG.COM - Wabah Corona Covid-19 membuat kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi makanan kaya gizi meningkat. Sejumlah vendor berinovasi untuk menghasilkan makanan dengan nilai gizi tinggi.
Burger King merilis varian terbaru yakni Whopper dari 100 persen bahan yang tidak mengandung pewarna sintetis dan penyedap rasa. Ini salah satu upaya dan perubahan substansial yang dilakukan Burger King pada menunya. Tujuannya, mempromosikan makanan autentik dari bahan terpilih untuk konsumen.
Varian terbaru ini menggunakan 100 persen daging sapi yang dipanggang sempurna. Tanpa pewarna sintetis maupun penguat rasa. Di Indonesia, Burger King membersihkan 80 persen bahan-bahannya yang berarti menghilangkan MSG dan sirop jagung tinggi fruktosa. Burger King juga berusaha keras mencapai menu makanan 100 persen bersih tahun depan. Head of Burger King Indonesia, Vaibhav Punj, menjelaskan beberapa tahun terakhir, Burger King makin getol meningkatkan kualitas bahan makanan yang disajikan.
“Whopper terbaru tidak mengandung pewarna sintetis dan penyedap rasa, tapi tetap memiliki rasa daging sapi panggang yang ikonis. Ini menunjukkan komitmen kami untuk menyajikan makanan lezat dan terjangkau yang membuat konsumen nyaman,” urai Vaibhav lewat siaran pers yang kami terima pekan ini. Pada 2019, Burger King melakukan studi penggunaan dan sikap konsumen terkait klaim utama kualitas bahan makakanan yang melibatkan seribu responden. Klaim yang menonjol yakni 100 persen daging ayam sesungguhnya.
Lalu 58 persen terbuat dari bahan makanan autentik dan 50 persen tanpa pewarna, penambah rasa, maupun pengawet buatan. Merespons hasil studi, Head of Innovation and Supply Chain Burger King Indonesia, Natalia Purwati, mengatakan, “Kami meluncurkan kebijakan bahan autentik sejak 2017. Kami kerja sama dengan pemasok untuk hanya memakai bahan autentik. Bahan pengawet orisinil ekstrak rosemari, teh hijau, dan jus lemon untuk menggantikan pengawet buatan. Akar bit, klorofil, dan arang menggantikan pewarna sintetis.”