Ramah Lingkungan Di Tengah Wabah Lewat Gerakan Yok-yok Ayok Daur Ulang

Adi Adrian | 1 Oktober 2020 | 01:09 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pada 29 September 2020, program inisiasi daur ulang keberlanjutan yang digagas PT Trinseo Materials Indonesia dan didukung Kemasan Group tahun lalu, Yok Yok Ayok Daur Ulang! (YYADU!) menggelar webinar edukasi kebijakan larangan plastik sekali pakai dari beberapa perspektif berjudul “Apakah single-use plastic ban merupakan solusi masalah lingkungan di Indonesia?”

Webinar ini dipandu Sustainability Director Responsible Care Indonesia, Hanggara Sukandar. Sejumlah narasumber berkompeten berbagi ulasan terkait hal ini.

Direktur Kemasan Group, Wahyudi Sulistya, mengingatkan sekitar 170 ribu pekerja industri plastik di Indonesia akan terdampak pelarangan penggunaan.

“Ketika larangan penggunaan single-use untuk tas berbelanja disahkan, tas bungkusan pengganti yang saat ini menjadi opsi dan digunakan, seperti spunbound atau paper bag juga punya lapisan plastik Polypropylene (PP). Yang membuat itu water-proof kan lapisan plastiknya. Bahkan, masker surgical seperti 3Ply pun memiliki lapisan plastik juga,” ujar Wahyudi.

Ketua Umum Ikatan Pemulung Indonesia, Prispolly Lengkong, menyebut setidaknya ada 3 juta lebih pemulung (belum termasuk keluarga) akan terdampak kebijakan larangan single-use plastic. Sampah plastik bernilai ekonomi tinggi terutama bagi profesi kami.

“Karena sampah itu kami pilah lalu jual kembali, didaur ulang menjadi benda-benda yang dapat bermanfaat, termasuk jadi plastik lagi,” beri tahunya. Solusi permasalahan ini harus berkesinambungan dan dapat terukur, yakni dengan waste management yang berkelanjutan.

Dalam kesempatan itu, praktisi medis, dr. Kardiana Dewi, Sp.KK, memperingatkan soal kontaminasi silang virus Covid-19. “Kontaminasi silang yakni berpindahnya virus secara tak sengaja dari benda atau seseorang ke benda lainnya. Kemudian berpindah lagi ke seseorang saat terjadi kontak fisik,” Kardiana menguraikan. Masyarakat diminta ekstra higienis dan hati-hati, terutama yang berkegiatan di luar rumah. “Saat masuk ke rumah, kalau bisa barang yang dibawa dari luar tidak masuk ke dalam, misalnya tas belanja,” tambahnya.

Diskusi ini seri pertama dari 12 rangkaian webinar edukasi YYADU! dalam 6 bulan ke depan. Program YYADU! telah mendapatkan beragam dukungan baik dari organisasi, pemerintah maupun swasta. YYADU! bekerja sama dengan Yaksindo dan Kemasan Group dalam pilot projek waste management end-to-end di Kota Tegal yang akan dievaluasi dalam waktu dekat. Diharapkan, ini akan menjadi harapan baru dalam pengolahan plastik yang sehat sekaligus ramah lingkungan.

Penulis : Adi Adrian
Editor: Adi Adrian
Berita Terkait