Wabah Covid-19, Masyarakat Masih Butuh APD, Hand Sanitizer, dan Disinfektan
TABLOIDBINTANG.COM - Lebih dari setengah tahun, Indonesia didera wabah Covid-19. Pandemi ini masih jadi isu kesehatan global. APD (Alat Pelindung Diri), hand sanitizer, disinfektan, hingga sembako masih dibutuhkan masyarakat Indonesia. Fakta ini direspons berbagai pihak salah satunya Meccaya Pharmaceutical yang mengawal kesehatan masyarakat sejak 1982. Perusahaan yang dikenal lewat salep kulit 88 dan krim antijamur 88 ini menggelar program Corporate Social Responsibility dengan jargon “TogetherWeCAN” pada 15 hingga 17 September 2020.
Meccaya Pharmaceutical menggandeng Polsek Tambun, Babinsa Koramil 01 Tambun, dan elemen masyarakat lain untuk menyalurkan APD, hand sanitizer, disinfektan, sembako, dan suplemen Herbamuno ke sejumlah titik. Di antaranya, Rumah Sakit Kartika Husada, Puskesmas Tambun, Polsek Tambun, Babinsa Koramil, Kantor Kecamatan Tambun Selatan, dan Kantor Kelurahan Setiadarma. Sementara sembako berupa susu, beras, dan makanan kering disalurkan ke Yayasan Yatim Piatu Rahmansyah. Gerakan ini membawa sebuah pesan penting.
President Director Meccaya Pharmaceutical, Ricky Surya Prakasa, mengingatkan pentingnya menerapkan protokol kesehatan ketat dengan pakai masker, mencuci tangan secara berkala, jaga jarak fisik, dan menghindari kerumunan.
“Ini untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan harus dilakukan secara disiplin bersama,” terang Ricky dalam siaran pers yang kami terima pekan ini.
Sementara Regulatory and Compliance Head Meccaya Pharmaceutical, Yulia Anis, menyorot tingginya tingkat penularan di perkantoran dan pabrik belakangan ini.
Menurut Yulia, ini akibat tidak berdisiplin protokol kesehatan khususnya waktu makan siang, saat kita tidak pakai masker.
“Saat makan siang baiknya di tempat yang tidak ramai atau di meja kerja masing-masing atau di meja yang dipasangi partisi,” imbau Yulia.
Tia Oktaviani dari Tim Meccaya Tanggap Covid-19 menerangkan bahwa Meccaya Pharmaceutical menerapkan teknologi berbasis plasmacluster guna menonaktifkan virus airbone.
“Dengan memasang sistem unit plasmacluster di AHU secara kontinu efektif mengatasi virus airborne (SARS-CoV-2) di ruangan tertutup,” urainya.