3 Masalah Gizi Utama di Indonesia Dibahas dalam Peringatan Hari Gizi Nasional
TABLOIDBINTANG.COM - Hari Gizi Nasional (HGN) diperingati masyarakat Indonesia setiap 25 Januari. Diperingati di tengah pandemi Covid-19, HGN mengingatkan kita pada sejumlah masalah gizi masyarakat. Ada tiga yang menonjol yakni stunting, obesitas, dan kurangnya konsumsi makanan bergizi seimbang. Ini terungkap di webinar yang digelar PT Ajinomoto Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia, baru-baru ini. Hadir sebagai salah satu narasumber, pakar gizi Dr. Johanes Chandrawinata Sp.Gk, MND.
Johanes mengingatkan, pandemi Covid-19 menuntut masyarakat menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari beragam penyakit. Sistem imun selalu aktif melaksanakan pengawasan. Aktivitasnya meningkat jika individu terinfeksi. Peningkatan aktivitas disertai peningkatan metabolisme. Ini butuh sumber dan bahan energi untuk biosintesis serta molekul pengatur. Sumber energi dan bahan molekul pengatur berasal dari diet. Karenanya, kecukupan asupan berbagai jenis zat gizi penting agar sistem imun berfungsi optimal.
Masih menurut Johanes, diet rendah garam salah satu cara mencegah munculnya penyakit degeneratif. Dengan begitu, peluang menjaga sistem imun meninggi. Riset soal penurunan asupan garam banyak dilakukan. “Contoh, Halim dkk tahun lalu dalam Journal of Food Science membuktikan peran MSG dalam menjaga cita rasa makanan meski kadar natriumnya dikurangi 30 hingga 60 persen. Dari penelitian ini, dapat kita simpulkan penurunan asupan garam dapat dicapai tanpa harus mengorbankan cita rasa makanan,” lanjutnya.
Kampanye Pemerintah Indonesia terkait Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) dan pembatasan GGL (Gula-Garam-Lemak) perlu didukung pelaku bisnis di bidang kuliner dengan membuat produk rendah gula, garam, dan lemak, namun tetap bercita rasa tinggi. “Ini untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang lebih sehat. Juga mendidik mereka agar bertambah pengetahuan tentang makan yang lebih sehat menuju tubuh yang lebih sehat pula,” pungkasnya.