Tangkis Obesitas, Cermati Asupan Gula Garam Lemak dan Baca Label Kemasan
TABLOIDBINTANG.COM - Ada banyak catatan menarik dari Hari Obesitas Sedunia yang diperingati tiap 4 Maret. Salah satunya, dari workshop daring “Cerdas Baca Label Kemasan, Hindari Risiko Obesitas” yang digelar Nutrifood bersama Kementerian Kesehatan RI, serta Badan Pengawas obat dan Makanan (BPOM) RI, pekan ini. Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, DR. Dhian Dipo, MA, mengingatkan saat ini Indonesia mengalami beban ganda terkait masalah gizi. Riskesdas 2018 menyebut kekurangan gizi makro seperti stunting (pendek) dan wasting (kurus) pada anak balita masih tinggi, masing-masing sebesar 30,8 persen dan 10,2 persen.
Kekurangan zat gizi mikro seperti anemia juga tinggi mengingat 1 dari 2 ibu hamil mengidap anemia (48 persen). Indonesia juga menghadapi obesitas baik pria maupun wanita dewasa. Prevalensi obesitas pada wanita lebih tinggi daripada pria. Tingkat obesitas orang dewasa meningkat dari 14,8 persen menjadi 21,8 persen. Prevalensi berat badan berlebih meningkat dari 11,5 persen pada 2013 ke 13,6 persen tahun 2018. Koordinator Kelompok Standardisasi Pangan Olahan Keperluan Gizi Khusus, Direktorat Standardisasi Pangan Olahan BPOM, Yusra Egayanti, S.Si, Apt, MP, menyarankan pembatasan asupan gula, garam, dan lemak.
“Salah satu cara mengetahui asupan gula, garam, dan lemak dari pangan olahan kemasan, yakni membaca label. Perhatikan empat informasi nilai gizi dalam label kemasan yaitu jumlah sajian per kemasan, energi total per sajian, zat gizi (lemak, lemak jenuh, protein, karbohidrat termasuk gula dan persentase angka kecukupan gizi per sajian,” kata Yusra. Dalam kesempatan itu, Head of Marketing Nutrifood, Susana, S.T.P., M.Sc., PD.Eng., juga menjelaskan semangat “Inspiring a Nutritious Life” yang diusung Nutrifood.
Ia menyebut Nutrifood berkomitmen mengedukasi masyarakat salah satunya lewat program “Cermati Konsumsi Gula Garam Lemak dan Baca Label Kemasan” yang digelar secara konsisten sejak 2013. “Membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak sesuai anjuran Kementerian Kesehatan RI berperan penting sebagai pencegahan risiko prediabetes dan diabetes terutama bagi yang obesitas. Yang tak kalah penting yakni jaga pola makan sehat, rutin berolahraga, istirahat cukup, dan deteksi dini,” pungkasnya.