Dear Ibu, Mari Bangun Ketahanan Keluarga Selama Pandemi Covid-19
TABLOIDBINTANG.COM - Pandemi Covid-19 tiba di Indonesia Maret 2020. Artinya, setahun sudah kita hidup bersama wabah. Vaksin mulai didistribusikan namun jumlah infeksi terus bertambah. Melewati masa sulit ini, sosiolog Daisy Indira Yasmine, mengingatkan pentingnya menjaga ketahanan keluarga. Ini disampaikannya dalam webinar “Refleksi Setahun Pandemi: Masyarakat Semakin Abai atau Peduli,” pekan ini. Daisy menjelaskan, ketahanan adalah kemampuan keluarga menjaga keseimbangan antara faktor negatif dan positif.
Pandemi Covid-19 menyumbang kerentanan dalam keluarga baik aspek ekonomi, sosial, relasi antaranggota, perubahan peran, tumbuh kembang anak, masalah kesehatan fisik dan mental. Ada tiga aspek untuk menjaga ketahanan keluarga. Pertama, kurangi sumber beban. Khusus untuk anak, pikirkan aktivitas yang menyenangkan termasuk beri jeda agar tidak hanya belajar. Kedua, menambah hal-hal positif untuk membangun relasi yang suportif termasuk dengan komunitas. Gunakan virtual meeting untuk meningkatkan engagement dan tetap berinteraksi online.
Terakhir, beri ruang untuk mengembangkan kemampuan managing daily life. Dengan demikian, keluarga makin kuat dan berdaya saat wabah. Narasumber lain, Dr. Diana F. Suganda, M.Kes, Sp.GK mengingatkan pentingnya memperhatikan asupan gizi sebagai kunci menopang imunitas tubuh. “Ini harus kita jaga. Terutama kalau di rumah ada anak kecil atau orang tua. Mungkin kita tidak kena Covid-19, tapi kita bisa jadi carrier,” Diana menjelaskan. Semua zat gizi harus ada dalam menu makan setiap hari, seimbang baik makronutrisi maupun mikronutrisi.
“Kementrian Kesehatan juga membuat pedoman Isi Piringku. Jadi asupan makan kita dalam satu piring terdiri tiga bagian: sepertiga makanan pokok (karbohidrat), sepertiga aneka sayur, sepertiga lagi gabungan lauk hewani, nabati, dan buah,” imbuhnya. Dalam kesempatan itu, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia (FFI), Andrew F. Saputro, meneguhkan komitmen berkontribusi pada ketahanan keluarga di Tanah Air. Salah satunya, meningkatkan edukasi seputar kesehatan, pedoman gizi seimbang, gaya hidup sehat, dan aktif.
“Ada beberapa kegiatan dalam format digital. Contohnya Indonesia Siap didukung susu bubuk kompleta. Launching sebelum pandemi dan tetap dilanjutkan. Tahun lalu kerja sama dengan PKK di Jawa Barat dan Sumatra Selatan, menjangkau 25 ribu keluarga. Kami juga membuat konten-konten edukasi gizi melalui seluruh kanal medsos. Kami berusaha tetap eksis,” katanya.