Awas, Televisi di Kamar Tidur Menyebabkan Obesitas Hingga Sifat Agresif Anak

Rizki Adis Abeba | 18 Maret 2019 | 16:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Keberadaan televisi di dalam kamar tidur ternyata memberi efek negatif bagi kondisi fisik dan mental anak, termasuk ketika mereka memasuki masa remaja.

Hal ini diungkapkan dalam penelitian terbaru yang dilakukan di Fakultas Psikologi Pendidikan Universitas Montreal, Quebec, Kanada.

“Tahun-tahun awal kehidupan anak adalah periode yang kritis pada perkembangan anak,” kata Linda Pagani, Ph.D., psikolog dari Universitas Montreal yang menulis penelitian tersebut. “Secara intuitif, orang tua tahu bahwa bagaimana anak-anak mereka menghabiskan waktu luang akan berdampak pada kesejahteraan mereka dalam jangka panjang,” lanjut Linda Pagani. 

“Dan dengan TV yang telah menjadi media hiburan paling umum bagi anak, jelas bahwa berjam-jam waktu yang mereka habiskan di depan layar TV akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama jika TV berada di tempat pribadi seperti kamar tidur,” imbuhnya.

Para peneliti mengumpulkan data dari 1.859 anak yang lahir antara 1997 hingga 1998, dengan mengamati mereka sejak usia 4 tahun, lalu memberikan penilaian kesehatan ketika anak-anak tersebut berusia 12-13 tahun. 

Selama pengamatan berlangsung, orang tua responden diminta mengukur indeks massa tubuh dan meminta mereka melaporkan asupan makanan anak serta melengkapi data Inventarisasi Depresi Anak. Para guru juga diminta untuk menilai paparan anak terhadap stres emosional dan bagaimana anak-anak bersosialisasi dengan anak lain di kelas, juga apakah mereka menjadi korban perundungan atau tidak.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa keberadaan televisi di kamar tidur pada usia empat tahun berkaitan dengan indeks massa tubuh yang lebih tinggi, kebiasaan makan tidak sehat, kemampuan bersosialisasi yang rendah, tingkat tekanan emosional yang lebih tinggi, gejala depresif, hingga agresi fisik. Semua gejala tersebut muncul pada anak yang terbiasa menonton televisi di kamar tidur, terlepas dari faktor individu dan keluarga yang mungkin meningkatkan risiko masalah-masalah tersebut.

(riz / gur)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor: Rizki Adis Abeba
Berita Terkait