Ersa Mayori: Sudah Bukan Waktunya Menganggap Anak Tidak Tahu dan Harus Diatur
TABLOIDBINTANG.COM - Teknologi telah mengubah gaya hidup dan perilaku anak. Ersa Mayori teringat, saat melahirkan Aiska, fungsi ponsel hanya untuk menelepon dan mengirim pesan singkat. Saat bersalin kali kedua, sudah ada ponsel layar warna dan kamera. Sekarang, informasi apa saja bisa didapat lewat gawai.
Sebagai orang tua, Ersa Mayori dikondisikan untuk belajar terus. Kalau seorang ibu kekurangan informasi, pasti sulit menjawab dengan jernih pertanyaan anak-anak.
“Saya dan suami terbuka kepada anak-anak. Mereka sadar punya hak untuk bertanya apa saja kepada kami. Saya jelaskan kepada mereka, kalau ada apa-apa, tanyakan kepada orang tua, karena ibu dan ayah tidak mungkin menyesatkan. Misalnya, habis belajar sistem reproduksi di sekolah, mereka pasti bertanya macam-macam. Saya enggak boleh syok dan kesal. Kalau mentok, biasanya saya curhat kepada sesama ibu. Saya enggak boleh berhenti belajar,” imbuh Ersa Mayori.
Karena Aiska sudah berusia 15 tahun, Ersa mengizinkannya memiliki akun medsos dengan syarat, ia punya akses untuk masuk ke akun si kakak. Yang disyukuri Ersa, putrinya tidak terlalu aktif di medsos. Ia menggunakan ponsel untuk mencari data guna melengkapi tugas sekolah dan mengobrol dengan teman sekolah via WhatsApp.
“Sejauh ini aman,” Ersa Mayori menyimpulkan.
Menurut Ersa Mayori, sudah bukan waktunya lagi menempatkan anak sebagai pihak yang tidak tahu dan harus diatur.
“Zaman berkembang dan saya memutuskan menjadi pendengar sekaligus sahabat buat anak. Apalagi si kakak sudah remaja. Kalau lagi curhat, saya harus siap dan enggak boleh baper,” pungkasnya.
(wyn / gur)