5 Sikap Orang Tua yang Membuat Anak Punya Kepercayaan Diri Tinggi (bag. 1)
TABLOIDBINTANG.COM - Orang tua pastinya ingin agar anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri. Namun terkadang orang tua lupa, untuk membuat anak menjadi orang yang percaya diri, anak membutuhkan dukungan dari lingkungan terdekat, yakni keluarga. Lantas apa saja yang harus dilakukan untuk menumbuhkan kepercayaan diri anak?
Dr. Roseanne Lesack, psikolog bersertifikat sekaligus direktur dari Yayasan Klinik Anak Unicorn di Universitas Nova Southeastern, Florida, AS, menyarankan lima hal yang harus dilakukan orang tua untuk membentuk kepercayaan diri anak.
1. Memuji Kerja Keras Anak
Orang tua harus selalu memuji kerja keras anak, bahkan jika mereka tidak mendapat nilai A atau memenangkan pertandingan sepak bola. Pujilah kegigihan anak dan upaya mereka dalam mengerjakan pekerjaan atau menghadapi sebuah tantangan dengan usahanya sendiri.
Dengan memastikan orang tua memuji anak atas usaha mereka sendiri, anak-anak akan merasakan sensasi kepercayaan diri yang sehat yang dihasilkan atas kerja kerasnya. “Anak-anak harus bisa mengatakan, ‘Saya percaya diri di bidang ini, karena saya bekerja keras. Saya sudah berlatih. Saya ingin jago melakukan ini'. Itu adalah hal yang bagus,” kata Roseanne Lesack.
Jika orang tua tidak memperhatikan gestur seperti ini, anak-anak mungkin akan merasa tidak berharga ketika mereka mengalami kegagalan meski telah berusaha keras. Jika dibiarkan, perasaan seperti ini akan memicu krisis kepercayaan diri.
2. Memuji Diri Sendiri
Anak yang percaya diri biasanya lahir dari orang tua yang juga percaya diri. Jadi, orang tua juga tidak boleh malu-malu dalam mengungkapkan kebaikan anak dalam hal kemampuan, kesuksesan, atau kualitas pribadi anak di depan orang lain. “Orang tua harus terbiasa bicara mengenai pencapaian mereka sendiri. Misalnya, ‘Saya sudah bekerja sangat keras pada proyek ini dan saya bekerja dengan baik karena saya serius mengerjakannya’,” Roseanne Lesack menyontohkan.
Tentu saja Anda harus memamerkan sesuatu yang nyata dan berdadaekan fakta, jangan mengada-ada apalagi membual. Roseanne Lesack menekankan, ketika orang tua terbiasa melakukan pembicaraan positif mengenai dirinya, anak akan menyerap kebiasaan tersebut.
3. Memuji Kemampuan Anak Secara Spesifik
Jangan memuji anak untuk hal-hal yang umum, namun pujilah kemampuan anak secara spesifik. Jangan hanya memuji, “Permainan yang bagus!”, tetapi cobalah mengatakan, “Waktu kamu mencetak goal di babak kedua, tendanganmu sangat bagus!”, atau, “Menjelang akhir pertandingan, pertahananmu sangat bagus apalagi saat melewati pemain nomor empat!”
Dengan memuji anak pada momen dan kemampuan spesifik, mereka memberikan kepercayaan diri yang nyata dan tidak dibuat-buat, bahwa sang anak telah menjadi bintangnya. Cara ini, menurut Roseanne Lesack, akan mengajarkan anak untuk mengetahui kemampuan dan kelebihannya secara lebih spesifik.
(riz/ari)