5 Cara Menghindari Sikap Pilih Kasih pada Anak
TABLOIDBINTANG.COM - Perasaan mendapatkan perlakuan berbeda atau pilih kasih dari orang tua membuat saudara kandung cenderung mempunyai hubungan yang tidak dekat, baik semasa kanak-kanak maupun setelah mereka dewasa.
Sheri Madigan, asisten profesor sekaligus ketua penelitian di Determinants of Child Developments, Institut Penelitian Rumah Sakit Anak Alberta, Universitas Calgary, Kanada, mengatakan saudara kandung yang merasa mendapatkan perlakuan berbeda cenderung mempunyai hubungan yang tidak dekat baik semasa kecil maupun setelah mereka beranjak dewasa.
Lantas bagaimana cara agar orang tua bisa bersikap adil terhindar dari sikap pilih kasih terhadap anak-anak? Lima hal berikut bisa membantu Anda terhindar dari sikap pilih kasih kepada anak.
1. Sebagai pengingat, sikap pilih kasih biasanya muncul ketika orang tua mengalami tingkat stres yang tinggi. Dalam kondisi stres, Anda bisa bertindak di luar kendali, termasuk menjadi pilih kasih terhadap anak yang Anda rasa lebih mudah diatur ketimbang yang sulit diatur. Karenanya, upayakan untuk menghindari konflik dengan anak-anak ketika Anda merasa stres.
2. Dengarkan keluhan anak, jangan terlalu membela diri. Jika ada anak yang mengeluh bahwa Anda terlalu sering tidak berpihak kepadanya, cobalah berintrospeksi diri, barangkali anak memang benar dan Anda tanpa sadar sudah berbuat tidak adil kepadanya tanpa disadari.
3. Terkadang, dalam situasi tertentu ada anak yang membutuhkan perhatian lebih banyak dari anak lainnya, misalnya ketika salah seorang anak sedang sakit atau memperlukan kebutuhan khusus. Ketika hal ini terjadi, berikan penjelasan kepada anak lain yang menurut Anda dalam kondisi normal bahwa saudaranya sedang membutuhkan perhatian yang lebih. Jika perlu, ajaklah sang kakak untuk membantu merawat adiknya yang sedang sakit agar tumbuh perasaan empati sehingga mereka bisa memaklumi sikap Anda.
4. Hindari kebiasaan membanding-bandingkan anak. Mungkin sudah secara alamiah orang tua akan berkata, “Mengapa kamu tidak bisa diam seperti kakakmu?”, atau, “Lihat adikmu, dia tidak pernah membuat kekacauan seperti ini!”. Anak memang terlahir dengan membawa sifat yang berbeda, sehingga tidak adil jika mereka harus disbanding-bandingkan dengan orang lain, termasuk dengan saudara kandungnya sendiri.
5. Upayakan mengatur waktu untuk menghabiskan saat berkualitas dengan masing-masing anak. Misalnya sediakan waktu satu jam bersama masing-masing anak untuk melakukan hal-hal yang paling mereka sukai agar anak merasakan perhatian penuh dari Anda tanpa harus berbagi dengan saudaranya.
(riz)