Cara Meminimalisir Konflik Ketika Si Kakak Harus Berbagi Kamar dengan Adiknya
TABLOIDBINTANG.COM - Idealnya setiap anak mempunyai satu kamar tidur sendiri. Namun karena berbagai pertimbangan, termasuk karena keterbatasan ruangan yang tersedia di rumah, banyak anak harus berbagi kamar tidur dengan saudaranya. Dan urusan berbagi kamar tidur ini ternyata tidak selalu berjalan mulus, karena kerap memicu konflik kakak beradik. Bagaimana agar kakak beradik yang berbagi kamar bisa nyaman saat tidur di kamar yang sama?
Craig Canapari, M.D, dokter anak sekaligus direktur Pediatric Sleep Center di Universitas Yale, AS, mengatakan idealnya anak-anak yang berbagi kamar berjenis kelamin sama dan usianya tidak terpaut jauh. Jika Anda menempatkan anak usia tiga tahun dengan kakaknya yang berusia enam tahun, kemungkinan terjadinya konflik akan lebih besar.
Anda juga harus memikirkan preferensi lingkungan tidur yang disukai anak. Apakah si kakak menyukai tidur dengan lampu menyala sedangkan adiknya baru bisa tidur ketika lampu dipadamkan? Atau apakah si kakak bisa tidur hanya jika suasana sunyi dan tidak ada suara, sedangkan adiknya butuh sedikit suara untuk meninabobokkan dia sebelum tidur?
Untuk menghindari atau meminimalisir perbedaan preferensi dan gaya tidur pada anak-anak, Craig Canapari menyarankan agar Anda mempersiapkan si adik untuk mengikuti gaya tidur si kakak sedini mungkin.
“Jika Anda berbagi kamar dengan bayi yang Anda harapkan akan pindah ke kamar kakaknya, sebaiknya bayi terbiasa tidur di lingkungan sensorik yang sama dengan kakaknya sebelum ia dipindahkan (ke kamar bersama kakaknya),” urai Craig Canapari.
Jika si kakak menyukai tidur dengan lampu padam, maka upayakan agar si adik dibiasakan tidur dengan kondisi gelap sejak bayi agar kelak kehadiran di adik di kamar tidak dianggap sebagai gangguan oleh sang kakak.
(riz / ray)