Kiat Menanggapi Pertanyaan Anak soal Terorisme: Dorong Anak Berekspresi
TABLOIDBINTANG.COM - Aksi terorisme di Selandia Baru sempat mendominasi pemberitaan di media massa. Bisa jadi anak juga akan mendengar pemberitaan secara langsung atau dari temannya.
Terorisme umumnya merupakan kata yang asing bagi anak, sehingga wajar jika anak ingin tahu. Kendati enggan menjelaskan hal itu, orang tua tidak boleh mengabaikan pertanyaan anak ini. Tujuannya, agar anak mendapat informasi yang benar dan tidak menyimpang.
Berikut hal yang wajib diperhatikan orang tua ketika menjelaskan terorisme kepada anak.
Wajar jika anak merasa marah, sedih, ataupun takut. Tenangkan anak bila ia merasa khawatir. Orang tua harus memastikan anak tetap merasa aman dan nyaman sehingga tidak muncul perasaan trauma. Kuncinya, orang tua juga harus bersikap tenang karena anak mengamati sikap orang tuanya untuk menentukan perasaannya tentang suatu kejadian.
"Karena terorisme adalah ide yang abstrak, anak kecil biasanya akan terpengaruh dengan apa yang orang tua lakukan dan ekspresikan,” ujar terapis perkawinan dan keluarga, psikoterapis berlisensi asal AS, Susan Stiffelman.
Manfaaatkan pula momen ini untuk melatih anak berempati. Biarkan anak mengekspresikan perasaannya tentang terorisme. Bantu anak memahami perasaannya sendiri. Secara tidak langsung dengan cara ini, orang tua mengajarkan anak strategi mengatasi situasi emosional yang bisa berguna untuk kehidupannya kelak.
(yuri / gur)