Begini Cara Mengidentifikasi Anak yang Menjadi Korban Perundungan

Rizki Adis Abeba | 10 April 2019 | 22:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tindakan bullying atau perundungan di kalangan pelajar sekolah kembali menjadi isu hangat di masyarakat. Kali ini publik dibuat geram dengan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh 12 orang pelajar SMA terhadap seorang pelajar SMP bernama Audrey yang terjadi di Pontianak, Kalimantan Barat. Bagaimanapun dan apapun alasannya, perundungan harus dihentikan. Jangan sampai anak Anda menjadi korban atau menjadi pelaku perundungan.

Perundungan membuat anak merasa ketakutan, sedih, marah, dan terancam. Namun dalam kondisi seperti itu, anak biasanya justru takut bercerita kepada orang lain, termasuk orang tuanya. Kecuali anak menceritakannya langsung pada Anda, atau terlihat tanda-tanda bekas kekerasan fisik yang nyata, orang tua harus lebih peka terhadap ciri-ciri adanya tindakan perundungan pada anak.

Salah satu tanda anak menjadi korban perundungan di sekolah adalah ketika mereka menunjukkan perubahan sikap secara drastis. Anak yang menjadi korban perundungan biasanya terlihat enggan berangkat ke sekolah, tidak bersemangat, seperti orang ketakutan, murung, dan sering menyendiri tanpa sebab yang jelas.

Di samping itu, anak yang memendam masalah biasanya bisa mengalami gejala penyakit. Dr. Carolin Levers-Landis, PhD., psikolog dari rumah sakit anak Rainbow di Universitas Ohio, AS, menerangkan, “Jika remaja memendam rasa sakitnya, maka mereka kebanyakan akan mengalami gejala-gejala penyakit fisik lainnya seperti sakit perut, sakit kepala, sulit tidur, hingga perubahan suasana hati yang ekstrem.”

Jika kecurigaan Anda atas keganjilan perilaku dan tindak-tanduk anak sudah mengarah pada tindakan perundungan, namun anak tetap tidak mau mengakuinya (karena di bawah ancaman atau perasaan tertekan), Dr. Lisa Damour, PhD., psikolog anak dan remaja sekaligus penulis buku-buku psikologi asal New York, AS, menyarankan sebaiknya Anda mengubungi pihak sekolah untuk mendiskusikan kekhawatiran Anda dan melakukan investigasi lebih lanjut.

“Jika staf sekolah tidak punya bukti adanya tindakan perundungan, minta mereka untuk mengamati anak Anda selama beberapa hari dan minta mereka melaporkan jika ada keanehan yang terlihat. Jika meminta bantuan pihak sekolah tidak membuahkan hasil, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari konselor atau psikolog untuk membantu menilai apa yang terjadi pada anak Anda,” saran Lisa Damour.

(riz / ray)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor: Rizki Adis Abeba
Berita Terkait