5 Cara Mendorong Anak Agar Menjadi Diri Sendiri (1)
TABLOIDBINTANG.COM - Sejak kecil Anda pasti sudah akrab dengan nasihat, "Jadilah dirimu sendiri". Meski terdengar sederhana, terkadang menjadi diri sendiri lebih mudah dikatakan ketimbang dilakukan. Faktanya banyak faktor yang membuat seseorang sulit menunjukkan jati dirinya sendiri dan mudah terpengaruh orang lain.
Ketika Anda sudah berada di posisi orang tua, nasihat "Jadilah dirimu sendiri" kini ditujukan kepada anak Anda. Meski Anda tahu lebih mudah mengucapkan daripada menjalankan, Anda tetap bisa mendorong anak untuk percaya terhadap dirinya sendiri dan tidak mudah terpengaruh orang lain.
Dr. Kathleen Hipke dan Britt Coolman, psikolog dan terapis dari rumah sakit SSM Health, Missouri, AS, meyakinkan bahwa orang tua dan pengasuh bisa membantu anak agar percaya diri dan menjadi dirinya sendiri melalui berbagai stimulasi.
Menurut Kathleen Hipke dan Britt Coolman, ada lima cara yang bisa dilakukan orang tua dan pengasuh anak untuk mendorong anak menjadi dirinya sendiri.
1. Mengamati
Hal sederhana seperti mengamati apa yang dilakukan anak dan menunjukkan pada mereka bahwa Anda tertarik dengan apa yang mereka lakukan akan meningkatkan kepercayaan diri anak.
"Untuk anak-anak yang masih kecil, amati dan berikan komentar tentang apa yang Anda lihat ketika anak sedang bermain dengan menggunakan imajinasi mereka," terang Kathleen Hipke. "Sedangkan untuk anak yang sudah lebih besar, buat mereka menyadari bahwa Anda memberikan perhatian khusus terhadap keberadaan dan kesejahteraan mereka," lanjut Kahtleen Hipke.
Dengan mengamati dengan serius apa yang dilakukan anak, Anda bisa menjadi satu frekuensi ketika bicara dengan anak. Anak akan percaya diri dengan apa yang dilakukannya karena ada orang yang merespons dengan positif apa yang mereka lakukan dan katakan.
2. Mendengarkan
Ada orang tua yang merasa paling bijak dan paling benar, sehingga tidak mau mendengarkan pendapat anak. Padahal sebagai orang tua Anda juga dituntut untuk may mendengarkan. Ketika anak merasa didengarkan, mereka akan menjadi lebih percaya diri untuk mengungkapkan pemikiran dan perspektif mereka mengenai banyak hal. Bahkan jika Anda merasa ada beberapa hal dari pemikiran anak yang tidak benar, dengarkanlah pendapat mereka dahulu, baru memberikan pandangan Anda.
(riz)