Bersepeda untuk Mengisi Liburan, Perhatikan 5 Kiat Menjaga Keselamatan Anak
TABLOIDBINTANG.COM - Bersepeda menjadi kegiatan yang seru, sehat, dan menyenangkan bagi anak-anak. Selain bisa dilakukan bersama keluarga, bermain sepeda juga merupakan salah satu cara untuk mengisi liburan sekolah anak. Namun terkadang orang tua lupa atau abai mengenai tata cara keselamatan bersepeda sehingga anak mengalami kecelakaan yang bisa berakibat fatal.
Dalam studi yang dilakukan oleh Institut Kesehatan Nasional AS selama sepuluh tahun belakangan, anak laki-laki memiliki potensi mengalami kecelakaan sepeda sebesar 134,21 per 100 ribu populasi dan risiko tingkat kecelakaan fatal sebesar 5,06 per 100 ribu populasi.
Ingat, sepeda adalah kendaraan, bukan mainan. Karenanya, kecelakaan yang berkaitan dengan sepeda juga bisa menyebabkan luka ringan hingga berat mulai dari lecet, memar, patah tulang, hingga gegar otak. Itulah sebabnya, orang tua harus memperhatikan tata cara bersepeda yang baik dan benar sebagai berikut.
1. Jangan Abaikan Helm
Helm sepeda masih kerap dianggap sebagai aksesori semata, padahal helm sangat penting sebagai alat keselamatan bagi seseorang yang mengendarai sepeda. Tujuh puluh persen kecelakaan fatal yang melibatkan sepeda merupakan kecelakaan yang menyebabkan cedera di kepala. Ini sebabnya, semua orang, di usia berapa pun, wajib mengenakan helm saat bersepeda untuk melindungi Anda dari kecelakaan yang menyebabkan benturan di kepala.
Harus diperhatikan pula bahwa ukuran helm yang dipakai telah sesuai dengan ukuran kepala anak, tidak kebesaran atau kesempitan. Pasang helm dengan baik dan benar dan kencangkan pengaman helm. Ingat, menggunakan topi di bawah helm sangat tidak disarankan.
2. Gunakan Pelindung Lutut dan Sikut
Bagi anak-anak yang baru belajar mengendarai sepeda roda dua, pelindung lutut dan sikut menjadi perlengkapan yang sangat diperlukan. Posisi terjatuh dari sepeda umumnya akan membuat bagian sikut dan lutut sering berbenturan dengan lantai dan menyebabkan luka-luka. Menggunakan pelindung sikut dan lutut akan membuat anak lebih nyaman ketika terjatuh dan tidak menyebabkan trauma.
Gunakan pula setidaknya sepatu olah raga untuk bersepeda. Menggunakan sandal, selop,sandal jepit, dan sepatu berhak sangat tidak disarankan karena berpotensi menyebabkan kecelakaan hingga keseleo saat bersepeda.
3. Sesuaikan Ukuran Sepeda
Kendatipun anak sudah bisa mengendarai sepeda yang lebih tinggi dari tubuhnya, hal itu tetap mengancam keselamatan mereka. Pastikan anak mengendarai sepeda dengan ukuran yang sesuai dengan tinggi badannya. Sesuaikan pula tinggi sadel sepeda dengan tinggi badan anak agar nyaman ketika mengayuh.
4. Cek Kondisi Sepeda
Kecelakaan sepeda sering terjadi akibat rem yang kurang pakem. Karenanya pastikan sepeda dalam kondisi layak jalan. Periksa kondisi ban, rem, dan rantai sepeda secara berkala untuk memastikan sepeda aman dikendarai anak. Tambahkan klakson sepeda jika diperlukan.
5. Tentukan Jalur Aman
Dalam penelitian tercatat 87 persen kecelakaan sepeda disebabkan karena tabrakan dengan kendaraan bermotor atau kereta. Dan anak laki-laki berusia 12 hingga 14 tahun paling banyak mengalami kecelakaan sepeda. Untuk mencegahnya, orang tua perlu menetapkan batasan rute jalan mana yang boleh dan tidak boleh dilalui anak untuk bersepeda. Upayakan agar anak tidak melalui jalan-jalan utama dengan lalu lintas padat.
(riz/bin)