Ini Kaitan Asupan Makanan Sehat Dengan Risiko Depresi yang Dialami Anak
TABLOIDBINTANG.COM - Studi yang dilakukan oleh para psikolog di Universitas Alabama, Birmingham, AS, mengungkapkan adanya kaitan antara konsumsi makanan cepat saji dan makanan olahan dengan potensi depresi dan kecemasan yang dialami anak dan remaja.
Dalam penelitian disebutkan bahwa anak usia sekolah menengah yang dalam urinnya ditemukan kandungan natrium tinggi dan kalium rendah memiliki risiko lebih besar mengalami depresi dan kecemasan setidaknya dalam waktu satu setengah tahun setelah tes urin dilakukan. Benarkah asupan makanan sehat berpengaruh pada kesehatan mental anak dan remaja?
“Temuan penelitian ini masuk akal, karena makanan kaya kalium adalah makanan sehat,” kata ahli diet Lisa Drayer, seorang kontributor kesehatan dan nutrisi di situs CNN AS. “Jadi, jika remaja mengonsumsi lebih banyak makanan kaya kalium dalam diet mereka, mereka kemungkinan akan memiliki lebih banyak energi dan merasa lebih baik secara keseluruhan - yang dapat mengarah pada rasa kesejahteraan yang lebih baik dan peningkatan kesehatan mental,” imbuh Lisa Drayer.
Namun perlu dipahami pula studi ini hanya mencari kaitan antara konsumsi natrium dan kalium dengan tingkat kecemasan dan depresi pada anak dan remaja, bukan hubungan sebab akibat. Tentu saja banyak faktor lain yang berperan besar dalam kondisi kesehatan mental seseorang, jelas Sylvie Mrug, ketua Departemen Psikologi di Universitas Alabama yang memimpin penelitian.
“Mungkin benar bahwa diet yang buruk bisa berkaitan dengan faktor risiko lain pada depresi, seperti isolasi sosial, kurangnya dukungan dari keluarga, kurangnya sumber dan akses ke perawatan kesehatan, serta penyalahgunaan obat,” Lisa Drayer menyimpulkan. “Dan sulit untuk mengetahui apakah diet adalah faktor penyebab atau hanya penanda faktor risiko lain pada depresi,” pungkasnya.
(riz/ray)