Stres Sebabkan Ibu Sulit Jalin Hubungan Baik dengan Anak, Ini Penjelasannya

Rizki Adis Abeba | 5 September 2019 | 02:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ada ungkapan yang mengatakan ibu yang bahagia mencerminkan keluarga yang bahagia. Sebab ketika ibu merasa tidak bahagia dan stres, hal itu tidak hanya mempengaruhi dirinya, namun juga berpengaruh pada hubungannya dengan anak. Memangnya apa yang terjadi jika ibu stres tidak merasa bahagia di rumah?

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di Universitas Teknologi Nanyang di Singapura mengungkapkan, stres pada ibu dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam menyeimbangkan diri dengan anak-anaknya. Hasil penelitian yang bekerja sama dengan Institut Nasional Kesehatan Anak dan Pengembangan Manusia di Amerika Serikat dan Universitas Trento dan Universitas Padova Italia ini baru diterbitkan dalam Nature Scientific Reports pada 29 Agustus lalu.

Dalam sudi ini, peneliti menganalisis aktivitas otak dari 31 pasangan ibu dan anak-anak mereka. Sementara ibu dan anak menonton klip animasi anak-anak bersama-sama, mereka mengamati bahwa ibu yang mengalami tingkat stres yang lebih tinggi menunjukkan kurangnya sinkronisasi pada aktivitas otak dengan anak mereka (yang rata-rata berusia sekitar 3 tahun) daripada ibu yang mengalami tingkat stres yang rendah.

Bagian spesifik dari wilayah otak yang dipantau untuk sinkronisasi adalah prefrontal cortex, bagian otak yang berkaitan dengan kemampuan untuk memahami sudut pandang orang lain. Secara umum, ketika orang tua dan anak menunjukkan aktivitas otak yang sangat mirip di area otak yang sama, ini menunjukkan bahwa keduanya sangat selaras dengan keadaan emosi masing-masing.

Stres pada ibu biasanya terjadi ketika tuntutan pengasuhan melebihi kemampuan. Stres akibat pengasuhan yang berlebihan dapat menghambat sensitivitas ibu, menyebabkan reaksi negatif seperti menghukum anak dan mempengaruhi hubungan orangtua-anak untuk jangka panjang secara negatif.

“Penelitian kami membawa kita selangkah lebih dekat untuk mengungkap bagaimana stres pada orang tua yang melemahkan hubungan ibu-anak sehari-hari. Ini juga menunjukkan bahwa kesejahteraan mental ibu adalah penting untuk keterlibatan ibu-anak yang optimal pada tingkat kognitif,” ungkap Atigah Azhari, seorang kandidat PhD di Universitas Teknologi Nanyang, Singapura, yang menulis penelitian ini.

Studi ini menyimpulkan bahwa jika para ibu mengalami stres di rumah, hal itu sangat mungkin mempengaruhi kemampuannya untuk selaras dengan anak-anaknya dan lingkungan rumah. Untuk itu, para ibu diimbau untuk menjadikan kesehatan mental sebagai prioritas utama. Dan tentunya, dukungan dari orang-orang di sekitar terutama dari suami menjadi hal yang sangat dibutuhkan.

(riz)

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor: Rizki Adis Abeba
Berita Terkait