4 Hal Positif yang Bisa Dipelajari Anak dari Ibu Bekerja

Rizki Adis Abeba | 23 September 2019 | 14:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Bagi ibu yang bekerja di kantor, konsep “menyeimbangkan kehidupan pribadi dengan pekerjaan” persoalan yang terkadang pelik. Di kantor, ibu bekerja dituntut menunjukkan performa kerja yang baik. Sampai di rumah, tugas sebagai ibu dan istri menanti. Dan tidak mudah menetapkan garis batas antara kantor dan rumah. Sering kali ibu masih sibuk menyelesaikan sisa pekerjaan sembari menemani anak bermain di rumah. Atau ketika berada di kantor, telepon dari rumah yang mengabarkan si kecil jatuh sakit membuyarkan konsentrasi.

Menurut survei yang digagas perusahaan konsultan manajemen Gallup pada 2016 di AS, 54 persen ibu bekerja dengan anak usia di bawah 18 tahun lebih ingin berada di rumah untuk menemani anak daripada di kantor. Kebanyakan ibu bekerja diliputi perasaan bersalah karena harus meninggalkan anak demi mencari nafkah, tidak bisa mendidik anak dengan maksimal, dan tidak bisa menyaksikan perkembangan anak setiap saat.

Meninggalkan anak di rumah memang membuat galau. Namun perlu diketahui, studi yang dimuat di Journal of Marriage and Family di AS pada 2015 menyebut, kuantitas waktu yang dihabiskan anak bersama ibu mereka, baik yang bekerja atau pun tidak, cenderung sama. Perbedaannya hanya ada pada kualitasnya. Ini karena siang hari, ibu rumah tangga pun sibuk dengan urusan rumah tangga. Terutama ketika anak sudah mulai bersekolah, otomatis ibu bertemu anak sebelum berangkat dan sepulang sekolah. Tidak jauh berbeda dengan ibu bekerja yang bisa memaksimalkan waktu sebelum dan setelah kerja, atau di hari libur dan cuti.

Pamela F. Lenehan, pengarang buku My Mother, My Mentor, menyurvei seribu orang berusia 23-44 tahun dari berbagai latar, baik yang diasuh ibu bekerja maupun tidak. Hasilnya, mereka yang diasuh ibu bekerja mendapat pelajaran positif tentang kemampuan hidup dan bekal ketika mereka memasuki dunia kerja, yang meliputi 4 hal berikut.

Kemandirian. Wanita yang bekerja mencerminkan wanita mandiri. Sejumlah 56 persen anak perempuan ibu bekerja mengatakan, ibu mereka memengaruhi mereka dalam menjadi wanita mandiri.

Etos kerja. Anak dengan orang tua bekerja akan memperhatikan pola kegiatan orang tua mereka di rumah dan di lingkungan kerja. Mereka akan belajar, untuk menjadi sukses dibutuhkan kerja keras, komitmen, dan tanggung jawab. “Faktanya, 50 persen anak mengatakan ibu mereka sangat membantu dalam membangun etos kerja yang kuat,” ungkap Lenehan yang merupakan ibu 4 anak.

Kemampuan beradaptasi. Ibu bekerja sering dihadapkan pada situasi mengejutkan. Tugas dadakan, rapat tanpa persiapan, atau hal tak terduga lain yang membuat rencana pekerjaan berantakan. Sering kali, mereka juga berhadapan dengan situasi baru, seperti kantor baru, atasan baru, atau pekerjaan baru. Anak-anak ibu bekerja akan belajar dari ibu mereka menghadapi situasi baru dan beradaptasi dengan lingkungan baru sejak dini.

Kerja tim. Ibu bekerja terbiasa bekerja dalam tim. Tidak heran jika mereka pun menerapkan kerja tim di rumah. Sebagai anggota keluarga, anak juga dilibatkan dalam kerja tim itu, misalnya dengan pembagian tugas rumah untuk membantu ibu. Hasil survei Lenehan ini sejalan dengan hasil studi internasional yang dilakukan Kathleen McGinn dan kolega di Sekolah Bisnis Harvard, AS, pada 2015. McGinn mengungkapkan, “Anak laki-laki yang dibesarkan ibu bekerja akan belajar untuk berkontribusi dalam mengerjakan pekerjaan rumah dan lebih senang menghabiskan waktu bersama anggota keluarga.”

 

Penulis : Rizki Adis Abeba
Editor: Rizki Adis Abeba
Berita Terkait