Pentingnya Pendidikan Seks untuk Anak (Panduan Bagi Orang Tua)
TABLOIDBINTANG.COM - Di era keterbukaan seperti sekarang, bukan lagi hal tabu membicarakan seks. Bahkan banyak sekolah sudah mulai memberi pendidikan seks pada siswa-siswinya. Menurut para pakar, pelajaran tentang seks memang bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan pada siapa saja. Tiap orang ada saatnya pasti ingin tahu seputar seks, dari pembicaraan yang dilakukan di tempat bermain, atau dari buku dan majalah. Semua kegiatan sudah bisa dimasukkan dalam kategori pendidikan seks. "Orangtua harus ikut duduk bersama dengan anak. Membicarakan penjelasan dan nilai-nilai yang mereka anut. Mereka harus memulai sedini mungkin, sebelum lingkungan mempengaruhi anak-anak," pesan Marylin Morris, pendiri yayasan Aim For Success. Bagaimana sebenarnya pendidikan yang baik untuk anak-anak? Berikut cara mengetahui apakah pendidikan seks yang dijalani anak sudah tepat sasaran atau belum.
Menerapkan pendidikan seks yang baik
· Mulai sedini mungkin. Jenjang usia yang seharusnya mulai dilakukan menurut Marylin antara kelas 6 hingga 3 SMA.
· Pendidikan seks yang baik disesuaikan dengan usia. Misalnya, untuk anak usia 12-13 lebih baik membahas topik-topik, seperti menstruasi, mimpi basah, perubahan pada tubuh, dll. Sesungguhnya, pendidikan seks tidak hanya dikhususkan anak-anak atau remaja. Kita semua membutuhkan pendidikan seks sepanjang hidup. Pendidikan seks yang baik memperhitungkan usia dan pengalaman. Jadi makin muda lawan bicara, harus makin masuk akal penjelasan yang diberikan.
· Pendidikan seks yang baik memberikan informasi yang akurat dan berdasarkan fakta-fakta. Informasi yang disampaikan berdasarkan ilmu pengetahuan terakhir, mengandung pengetahuan dari segi seksualitas dan kesehatan.
· Pendidikan seks yang baik menawarkan informasi sesuai konteks. WHO menghubungan seks sebagai bagian terdalam dari pengalaman manusia. Pendidikan seks yang baik melakukan pendekatan seksualitas berdasarkan konteks. Hal itu mungkin tidak dapat menjawab semua (pertanyaan), tapi tidak juga mengucilkan seks dan tidak memperlakukanya sebagai bagian yang terpisah dari pengalaman hidup.
· Pendidikan seks yang baik disesuaikan dengan karakter individual. Seks sesuatu yang bersifat subyektif. Untuk itu pendidikan seks yang baik tak hanya mengajarkan sesuatu yang beragam atau bermacam-macam. Seharusnya, pendidikan seks diarahkan bahwa tiap orang tidak harus belajar dengan cara yang sama. Selain itu perlu juga mempertimbangkan latar belakang dan agama seseorang yang biasanya memegang kepercayaan dan pandangan berbeda.
· Pendidikan seks yang baik anti rasis dan anti diskriminasi. Pendidikan seks memang mengandung keragaman dan warna, tapi bukan berarti mengobrak-abrik landasan dasar dalam kehidupan kita.
· Pendidikan seks yang baik menempatkan orang sesuai tempatnya. Pendidikan seks membutuhkan proses yang panjang. Tidak mendorong orang untuk melakukan hal yang lebih dari yang orang ingin lakukan, dan tidak menahan mereka yang ingin belajar lebih.
· Pendidikan seks seharusnya tidak dihubungkan dengan iklan apa pun. Ini yang harus diperhatikan oleh institusi kesehatan, LSM atau bahkan sekolah. Hal ini akan membuat bias untuk kelompuk umur yang lebih muda.
Bagaimana seharusnya berbicara tentang seks pada anak-anak
· Pendidikan seks pada anak bukan berarti kita mengenalkan anak pada seks yang sesungguhnya. Tapi menghindarkan anak dari rasa penasaran yang bisa membuat mereka melakukan coba-coba pada hal-hal yang berbau seksualitas. Tujuan dari pendidikan seks membekali anak dengan pengetahuan seks sampai mereka benar-benar siap melakukannya.
· Bila perlu dan memungkinkan, Anda bisa memulainya dengan melibatkan diri dengan perkumpulan orangtua di sekolah anak. Di sana, selain bisa lebih mengenal kegiatan anak-anak, juga bisa berbagai pengalaman dengan sesama orangtua.
· Kebanyakan orangtua tidak membicarakan urusan seks dengan anaknya. Bahkan sebagian besar dari kita juga tidak mendapat pendidikan seks di rumah. Tapi bukan berarti tak ada alasan untuk berbicara tentang seks pada anak-anak.
· Kebanyakan orangtua tidak tahu kapan dan bagaimana seharusnya berbicara tentang seks, sampai sang anak bertanya sendiri pada Anda atau orang terdekat. Ini menyimpulkan, tak peduli berapa umurnya, seks memang harus dibicarakan sejak dini, agar tidak terjadi kesalahan mendasar.
Bagaimana seharusnya berbicara tentang seks pada remaja
· Remaja mungkin banyak mendapat label buruk dari orangtua, misalnya saja dicap pemalas, serampangan, dan memiliki hasrat seksual yang di luar kontrol. Tapi harus Anda ingat, menjadi remaja memang masa yang paling sulit untuk siapapun, karena memang dalam masa pencarian jati diri. Akan sangat mudah bagi mereka terjerumus ke dalam hal yang buruk, seperti seks bebas, obat-obatan, atau alkohol. Di sinilah peran Anda untuk mendampingi, menjadi teman sekaligus memberi infomasi tentang dampak buruk segala hal tersebut. Pendidikan seks bisa dimulai dari kedekatan mereka dengan orangtua.
· Ingat, remaja adalah pribadi, bukan angka-angka atau pencapaian. Jadi Anda harus mendekati anak dengan pendekatan karakter, bukan menerapkan segala informasi atau data yang Anda dapat dari buku. Sebelum memberikan pendidikan seks, upayakan memperoleh informasi dari mereka tentang sejauh mana pengetahuan mereka tentang seks. Anda juga lebih baik berbicara berdasarkan pengalaman.
· Dengarkan secara seksama untuk semua pertanyaan tentang seks. Ada sebagian anak yang dengan terang-terangan bertanya, sebagian lagi mungkin hanya menyatakan keinginantahuannya secara tersirat. Tapi lebih baik Anda untuk tarik ulur. Caranya jangan terlalu memaksa pengakuan tentang aktivitas seks apa yang mereka ingin ketahui, tapi jika ada kesempatan berusahalah untuk menciptakan obrolan.
· Hindari mencoba menjadi orangtua yang keras dan memaksakan kehendak dalam memberi pendidikan seks. Terkadang remaja ingin dihargai. Berikan kesempatan sampai mereka siap bertanya atau berbicara. Tapi di waktu yang sama, pastikan bahwa mereka tahu Anda terbuka pada semua pertanyaan.
· Berikan informasi dasar yang terpenting. Tahu atau tidak anak remaja Anda tentang masalah seks, yang terpenting adalah memastikan remaja mengetahui tentang bahaya seksual dan efeknya pada kesehatan.
· Gunakan alat bantu dari luar, misalnya majalah, buku, atau meminta mediasi anggota keluarga lain.
· Perhatikan waktu yang tepat untuk berbicara tentang seks. Waktu paling tidak tepat adalah saat remaja tengah akan pergi malam mingguan, atau saat mereka tengah santai dan menonton acara favorit mereka.
· Sedekat apa pun, Anda tetap tidak akan bisa menjadi sahabat dekat anak remaja Anda. Pengaruh teman sebaya amat kental bagi remaja. Meski Anda lebih tua, jangan merasa tahu semua jawaban dari masalah mereka.
· Yang terpenting dari segalanya, jadilah contoh yang baik.