Green Parenting, Gaya Mengasuh Anak yang Ramah Lingkungan
TABLOIDBINTANG.COM - Ada banyak metode dalam mengasuh anak. Salah satunya, green parenting atau gaya mengasuh ramah lingkungan. Menurut Dr. Alan Greene M.D., pakar green parenting yang juga penulis buku Raising Baby Green dan Feeding Baby Green, pola asuh ramah lingkungan berfokus pada tiga hal, yaitu apa yang masuk ke mulut bayi, apa efek pada kulitnya, dan bagaimana udara yang dihirup bayi Anda. Berikut adalah kiat menjalani green parenting seperti dipaparkan Dr. Greene.
Awali dengan tubuh yang sehat
Produk sayuran terbaik tumbuh dari tanah yang sehat. Bayi sehat pun lahir dari lingkungan yang sehat, yaitu tubuh Anda. Dengan menimimalisir paparan racun pada tubuh sebelum dan semasa kehamilan, secara tidak langsung Anda sedang menumbuhkan benih bayi yang sehat. Setelah bayi dilahirkan, gaya hidup ramah lingkungan bisa dilanjutkan dengan memberikan ASI secara eksklusif yang dilanjutkan dengan pemberian makanan sehat–diutamakan organik. Mengapa ASI mendukung gaya hidup ramah lingkungan? Pemberian ASI berpotensi mengurangi tingkat penggunaan antibiotik karena ASI mengandung antibodi yang meningkatkan daya tahan tubuh anak. Bagaimana jika anak jatuh sakit? Kristen Bell, aktris Hollywood dan ibu dari dua anak yang menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, memberi kiat menggunakan minyak oregano sebagai pengganti antibiotik. “Rasanya sangat tidak enak. Anak-anak tidak mau meminumnya, jadi saya membalurkan di kaki atau ketiak mereka. Tapi itu benar-benar ampuh, ketika minyaknya terserap, bisa membunuh bakteri di dalam tubuh Anda,” urai pengisi suara di film Frozen itu.
Pilih produk ramah lingkungan
Penggunaan popok sekali pakai atau pospak membuat Anda tidak perlu berurusan dengan ompol dan kotoran bayi. Namun selain tidak ramah lingkungan, pospak bisa menjadi pencetus ruam pada kulit bayi. Untuk itu Dr. Greene menyarankan agar Anda kembali menggunakan popok kain yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mempercepat proses latihan anak buang air di tempatnya atau potty training. Takut ompol anak mengotori tempat tidur, pakaian, atau perabotan rumah? Sebagai jalan tengah, Anda bisa menggunakan cloth diaper atau biasa disebut clodi. Clodi adalah popok kain modern yang lapisan luarnya terbuat dari bahan khusus antibocor yang disebut dengan istilah polyurethan laminate, sedangkan lapisan dalamnya berupa kain yang bisa dicuci.
Bicara soal mencuci, menerapkan green parenting berarti Anda harus memilih deterjen ramah lingkungan, ramah bagi kulit anak, juga perhatikan penggunaan air ketika mencuci, jangan sampai berlebihan. Hindari penggunaan cairan pembersih yang mengandung bahan kimia. Gantilah dengan pembersih alami seperti cuka, soda kue, lemon, dan garam.
Memerhatikan apa saja yang masuk ke dalam mulut anak bukan berarti hanya fokus pada makanan anak, tetapi juga benda-benda yang bersentuhan dengan mulut anak, misalnya peralatan makan, minum, dan mainan. Dr. Greene menekankan untuk memilih produk-produk yang bebas BPA atau Bisphenol-A, senyawa estrogen buatan yang bisa ditemukan dalam plastik.
Perhatikan kebersihan udara
Gaya hidup ramah lingkungan berarti mengutamakan kebersihan udara yang berimbas pada semakin tinggi tingkat kesehatan anggota keluarga. Asap rokok, asap kendaraan, dan penggunaan cairan penyemprot yang mencemari udara harus dihindari. Dr. Greene menyarankan untuk memelihara tanaman di sekitar rumah. “Bayi Anda menghabiskan sekitar 100 persen hidupnya di dalam rumah, jadi semakin bersih udaranya, semakin baik. Beberapa jenis tanaman mampu mengurangi kandungan racun di udara seperti formaldehyde sampai dengan 90 persen,” urai Dr. Greene.
(riz)