Memberi Penjelasan Tentang Perselingkuhan Pada Anak, Perlu atau Tidak?
TABLOIDBINTANG.COM - Ketika Anda selingkuh, tentunya secara sadar Anda tahu tindakan tersebut adalah hal yang salah. Sebisa mungkin Anda kan menyembunyikan itu dari pasangan dan juga keluarga besar.
Lalu bagaimana dengan anak-anak Anda? Bagaimana jika mereka tahu? Apa yang akan terjadi jika mereka tahu?
1. Pikirkan kembali apakah perselingkuhan akan menyeret anak-anak? perlukah memberitahu anak?
Beberapa pasangan ingin mereka terbuka dan memberitahukan langsung daripada anak mereka tahu dengan sendirinya dan kaget dengan yang terjadi. Namun ini bukan hal yang simpel, karena Anda, orangtua, harus bisa memberi pemahaman tentang perselingkuhan sesuai dengan usia dan batasan pengertian mereka.
2. Tepatkah melibatkan anak?
Tentunya jawabannya penuh dengan pertimbangan. Satu sisi akan menyakiti anak-anak. Namun jika dibiarkan pastinya akan menjadi kebohongan yang lambat laun akan terbuka dengan sendirinya dan akan tetap berhujung menimbulkan rasa sakit secara emosional pada anak.
3. Haruskah memberi pemahaman kepada anak tentang perselingkuhan?
Mungkin tidak perlu jika perselingkuhan itu bisa diakhiri dan kedua orangtua kembali rukun. Mungkin sebaiknya dijelaskan kepada anak jika orang disekitar sudah terlanjur tahu, atau jika kedua orangtua ingin bertahan pada rumah tangga tapi terlihat emosional. karena anak butuh penjelasan mengapa orangtuanya terlihat lebih emosional. Perlu juga memberi penjelasan jika pada akhirnya kedua orangtua tidak dapat bertahan dan yang berselingkuh memutuskan melanjutkan hidup dengan selingkuhannya.
4. Segera move on
Lindungilah anak-anak Anda. Meskipun hubungan suami dan istri sudah hancur karena adanya ketidaksetiaan, bagaimanapun Anda sebagai orangtua harus mencegah adanya efek negatif perselingkuhan pada anak. Sebisa mungkin orangtua harus menemukan cara agar anak-anak memahami dan bisa berdamai dengan keadaan. Sebagai orangtua Anda dituntut harus bisa mengajak anak-anak untuk membuka lembaran baru jika pada akhirnya dalam keluarga terjadi perceraian tanpa menyisakan dendam atau sakit secara emosional dalam diri anak-anak Anda.