Mempelajari Sifat Manipulatif pada Anak 

Yuriantin | 9 April 2020 | 01:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Orang tua kerap mengecap anak bersifat manipulatif kala melontarkan alasan yang tidak masuk akal. Seperti tiba-tiba mengantuk ketika disuruh membereskan mainan atau lelah berlebihan saat baru disuruh berjalan sebentar.

Namun bisa jadi, anak hanya bersikap menjengkelkan supaya keinginannya terkabul. Lantas, bagaimana cara membedakan kedua sifat anak itu?

Anak yang manipulatif mampu mengontrol perilaku orang lain dan memprediksi reaksi orang lain terhadap perbuatan mereka. Namun umumnya perkembangan anak belum sampai pada tahap tersebut.

Profesor psikologi asal Universitas Yale, AS, Dr. Alan Kazdin menjabarkan kebanyakan perilaku anak hanyalah tingkah menyebalkan demi mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dikenal pula dengan istilah “hadiah yang tidak disengaja”. Artinya, perilaku orang tua yang memenuhi keinginan anak demi menghindari perilaku menjengkelkan anak atau menjauhkan anak dari tantrum. 

Perilaku anak disebut manipulatif ketika anak berdebat atau terus mengeluh tentang semua hal yang menyangkut peraturan dan tanggung jawab. Anak akan terus-menerus mengalihkan perhatian orang tua dari kenyataan dengan pertanyaan mengapa.

Anak akan menghadap orang tua dengan berbagai alasan mengapa mereka tidak perlu, tidak harus, dan tidak bisa melakukan sesuatu. Atau anak beralasan mengapa suatu peraturan sangat bodoh, tidak adil, atau tidak penting. 

Bukan tidak mungkin, anak juga akan menipu orang tua dengan berjanji macam-macam, berbohong, membuat alasan, menunda-nunda sampai bernegosiasi. Segala cara diusahakan hingga orang tua menyerah dan anak memperoleh keinginannya. 

(yuri)

Penulis : Yuriantin
Editor: Yuriantin
Berita Terkait