Jangan Main Pukul Anak, Ini Efek Jangka Panjangnya!
TABLOIDBINTANG.COM - Disengaja atau tidak, masih banyak orang tua menerapkan kekerasan fisik dalam mendisiplinkan anak. Pemukulan, seringan apa pun, dikategorikan dalam kekerasan.
Faktanya, menurut data UNICEF pada 2014, 80 persen orang tua di seluruh dunia kerap memukul anak.
Hampir semua orang tua mengatakan terpaksa melakukannya, lantaran anak sulit diatur jika hanya dengan kata-kata.
Dalam kondisi emosional, orang tua sering lepas kendali dan secara refleks memukul anak meski tidak bertujuan menyakiti. Namun perlu diingat tindak kekerasan, baik yang berat maupun ringan, merupakan cara kontraproduktif dalam mengatur anak.
“Kami menemukan bahwa memukul bokong selalu dianggap sebagai tindakan spontan orang tua dalam mendisiplinkan anak,” kata Elizabeth Gershoff, profesor ilmu perkembangan manusia dan keluarga di Universitas Texas di Austin, AS.
Meski tidak menyakiti fisik dan terlihat hanya mengejutkan anak, jika dilakukan sering akan berefek jangka panjang dalam perkembangan mereka.
Menurut penelitian Universitas Texas dan Universitas Michigan, AS, kontak fisik baik berupa kekerasan atau pun pukulan tanpa menyakiti bisa mengganggu perilaku dan kesehatan mental anak.
Gangguan ini tidak langsung muncul, melainkan baru terlihat bertahun-tahun setelahnya. Kesimpulan diambil setelah para ahli melakukan metaanalisis pada 2016, menggunakan data dari lebih dari 160 ribu anak dalam periode lebih dari 50 tahun.
Hukuman fisik yang diberlakukan terhadap anak dapat memicu perilaku antisosial, agresif, masalah kesehatan mental, gangguan kognitif, dan kepercayaan diri yang rendah pada anak ketika mereka tumbuh besar.
Tidak hanya itu, pemukulan terhadap anak menimbulkan efek donimo. Anak-anak yang semasa kecil sering dipukul akan menerapkan hal yang sama terhadap anak-anak mereka kelak.
Mereka yang biasa ditertibkan dengan dipukul, akan menganggap pukulan adalah hal biasa dan cara untuk membuat orang lain mengikuti keinginan mereka.
“Kebanyakan anak akan berhenti melakukan sesuatu jika seseorang memukul mereka, tetapi itu tidak berarti mereka memahami mengapa orang lain memukul atau apa yang seharusnya dilakukan,” kata Gershoff.