Ada Manfaat Besar di Balik Pertengkaran Kakak dengan Adiknya
TABLOIDBINTANG.COM - Perkelahian antara kakak dan adik merupakan hal yang biasa ditemui. Para ibu yang sehari-hari bersama anak-anak tentu akrab dengan adu kata-kata hingga adu tenaga antara mereka.
Jangan buru-buru melerai atau bahkan ikutan marah-marah. Karena ada manfaat besar dari kebiasaan berkelahi anak-anak. Dari sana, anak akan belajar cara memecahkan masalah, memahami sudut pandang orang lain, dan menghormati hak, perasaan, maupun barang milik orang lain.
Namun, anak yang memiliki temperamen yang tinggi kemungkinan akan lebih sering bertengkar dibanding anak lainnya seperti dikutip dari laman Raising Children Network.
Akan tetapi, seiring bertambahnya usia, anak akan lebih jarang berkelahi. Karena ia telah belajar cara mengatasi masalah yang muncul, tanpa harus diselesaikan dengan perkelahian.
Biasanya anak yang berusia di bawah dua tahun akan sering berkelahi akibat saling merebut mainan atau barang lainnya, tidak sabar menunggu giliran, dan mengungkapkan perasaannya dengan tindakan fisik.
Memasuki usia 3-4 tahun, anak mulai bisa diajak bekerja sama, berbagi, atau menunggu giliran. Meski anak lebih jarang berkelahi pada tahap usia ini, mereka tetap membutuhkan dukungan dan masukan positif.
Perkembangan sosial anak semakin baik ketika berusia 5-7 tahun. Bahkan, anak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan orang dewasa, tentunya harus dibantu dengan dorongan orang tua.
Dan pada usia 8-12 tahun, kemampuan bekerja sama, negosiasi, dan kompromi menjadi bagian dari hidup mereka. Walau, anak cenderung lebih sering protes secara lisan dibanding ketika ia masih balita.
Untuk mengatasi konflik yang terjadi, orang tua perlu memberikan teladan yang baik. Misalnya, dengan tetap tenang meskipun Anda sedang marah dan mendengarkan sudut pandang orang lain.
Orang tua juga perlu membuat batasan ketika anaknya berkelahi dan hindarkan anak dari tayangan kekerasan yang bisa mendorongnya menirukan hal yang sama.
Terakhir, perlu diingat bahwa baik anak perempuan dan laki-laki, sama-sama suka berkelahi, hanya berbeda caranya saja. Dan semakin dekat jarak umur anak, maka semakin sering mereka berkelahi.