Terlalu Ambisi Terkait Tumbuh Kembang Anak, Hati-Hati Overstimulasi

Wida Kriswanti | 5 Februari 2021 | 23:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Banyak orang tua masa kini memahami manfaat stimulasi atau rangsangan terhadap tumbuh kembang anak. Dengan stimulasi, dipercaya bahwa tumbuh kembang anak akan maksimal atau mencapai potensi terbaiknya.

Akan tetapi, tidak dipungkiri, bahwa terkadang proses stimulasi dibarengi ambisi. Kebanyakan anak masa kini bahkan terlahir dengan ragam fasilitas bernilai edukasi yang lebih dari cukup. Belum ditambah dorongan orang tua untuk memberi pengalaman dan aktivitas yang melebihi kebutuhan anak. Hati-hati, karena yang terjadi nantinya adalah overstimulasi.

Misalnya, ketika bayi belum lama terlahir ke dunia, ia sudah sedemikian rupa dirangsang melalui penglihatannya, dengan bermacam sumber suara dan benda-benda, yang sangat mungkin membuat mereka kewalahan.

Sama seperti kasus kurang stimulasi, maka overstimulasi pun bisa memberi dampak buruk. Anak-anak yang sejak bayi mengalami overstimulasi akan tumbuh menjadi anak yang mudah merajuk dan cranky atau mudah ngambek.

Selain itu, mereka juga mudah merasa lelah dan kewalahan. Suara-suara dan aktivitas dengan segala keriuhannya bagi mereka terasa mengganggu, seperti dilansir dari Moms. Bahkan mereka bisa menjadi tantrum di pesta ulang tahunnya sendiri.

Anak usia bayi akan menunjukkan tanda-tanda seperti memasang muka kesal, sering melakukan gerakan menepis, atau bahkan menendang-nendang. Bayi juga jadi sering menangis dengan dibarengi kemarahan. Untuk anak-anak berusia lebih besar, mereka akan mudah tantrum tanpa bisa menjelaskan apa yang menjadi sumber kemarahan mereka.

Jika hal ini yang terjadi, penting bagi orang tua untuk segera menyadari bahwa overstimulasi yang dilakukan selama ini telah memberi dampak buruk. Waktunya untuk bisa memberikan ketenangan kepada anak dan jangan lupa untuk segera meninjau ulang proses stimulasi yang biasa diberikan kepada anak.

Pastikan untuk melakukan stimulasi yang sesuai dengan usia anak. Contoh paling mudah, berikan mainan dengan lebih dulu melihat kode usia yang tertera di kemasan.

Penulis : Wida Kriswanti
Editor: Wida Kriswanti
Berita Terkait