Hormon Cinta Beri Pengaruh Ini pada Tubuh dan Kesehatan

TEMPO | 29 Mei 2019 | 23:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Anda pernah mendengar kata oksitosin? Oksitosin disebut juga hormon cinta dan pemicu meningkatnya berbagai efek fisik dan psikis pada pria dan wanita. Hormon ini berpengaruh pada tingkah laku dan aktivitas fisiologis di otak dan diproduksi oleh struktur yang disebut hipotalamus dan kemudian dialirkan ke kelenjar di bawah otak, yang lalu melepaskan hormon tersebut ke aliran darah.

Seperti antena yang menangkap sinyal, reseptor oksitosin terdapat pada sel-sel di seluruh tubuh. Kadar hormon cenderung lebih tinggi saat stres dan ada ikatan sosial, begitu menurut Asosiasi Psikologi Amerika.

"Seperti hormon pengikat, oksitosin menciptakan perasaan tenang dan dekat," jelas Carol Rinkleib Ellison, psikolog di California, Amerika Serikat, kepada Live Science.

Mau tahu dampak oksitosin bagi jiwa dan raga? Berikut beberapa di antaranya.

#Mempererat kebersamaan
Ibu hamil dengan kadar oksitosin lebih tinggi pada trimester pertama kehamilan ikatannya lebih kuat dengan bayi setelah lahir, begitu kata penelitian yang dimuat di jurnal Psychological Science pada 2007.

#Memperkokoh hubungan
Sebuah penelitian mempelajari kadar oksitosin dan hormon terkait yang disebut vasopresin pada urine anak-anak kandung dan adopsi di panti-panti asuhan di Rusia dan Rumania. Hasilnya, kadar oksitosin meningkat pada anak-anak setelah mereka bertemu ibu-ibu kandungnya, sementara pada situasi yang sama, kadar oksitosin anak-anak adopsi relatif sama.

#Meredakan stres
Anak-anak dipisahkan dari saudara-saudara dan mereka pun stres, gelisah, dan depresi,. Namun semua perasaan itu reda setelah mereka disuntik dengan oksitosin. Begitulah hasil penelitian yang dipresentasikan di pertemuan Society for Neuroscience pasda 2007.

#Mengubur kenangan emosional
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa oksitosin juga bisa mengaburkan kenangan seseorang akan masa lalu yang emosional.

#Melancarkan proses bersalin dan menyusui
Ketika seorang wanita melahirkan, tubuh pun melepaskan oksitosin dalam jumlah besar dan membuat kontraksi semakin intensif dan membuka mulut rahim untuk jalan keluar bayi. Bahkan, sejak 1990-an para dokter pun menggunakan oksitosin sintetis untuk melancarkan persalinan. Setelah melahirkan, hormon ini juga membantu kontraksi yang membuat puting terangsang saat diisap sehingga melancarkan keluarnya air susu.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait