Mengenali 4 Jenis Perilaku yang Berpotensi Bermasalah dalam Sebuah Hubungan
TABLOIDBINTANG.COM - Ketika sedang jatuh cinta semuanya terlihat indah. Sehingga satu atau dua sinyal yang sesungguhnya kurang baik dari perilaku maupun kebiasaan sang pacar, Anda abaikan. Bahkan kerap kali Anda menyangkal adanya ketidakcocokan. Anda berpikir dia bisa berubah, dan lebih memilih menikmati percikkan asmara yang sedang membara. Hati-hati, menurut pakar hubungan dari Malibu, AS, Dr. Alisa Ruby Bash, PsyD, sinyal-sinyal kecil itu bisa berpotensi menjadi masalah dalam hubungan Anda ke depan.
“Siapa pun akan berusaha terlihat baik di awal hubungan. Tapi coba perhatikan setelah 3 bulan hubungan berjalan, sedikitnya pasti mulai terlihat jati diri yang sebenarnya, misalnya dia mulai mengontrol. Anda boleh menyangkal, tapi cepat atau lambat perilaku mengontrol ini bisa semakin parah,” kata Alisa. Ada baiknya mengenali beberapa tipe perilaku yang berpotensi menjadi masalah dalam hubungan, sejak dini.
Suka Menuntut dan Mendominasi
Awal-awalnya mungkin kelihatan seperti bentuk rasa perhatian dan sayang. Ya, dia memberi perhatian terus menerus secara konsisten. Lama-lama dia mulai meminta porsi waktu Anda dalam takaran yang tak masuk akal, hanya untuknya. Dia menuntut Anda berlaku seperti ini dan itu. Tapi sebaliknya, permintaan Anda kurang digubris. Selanjutnya dia mulai ikut mengatur jadwal harian Anda dan dengan siapa Anda bisa bertemu atau tidak. Dia berdalih, semua ini atas nama cinta.
Percayalah, ini bukan cinta namanya. Tapi posesif. “Dalam jangka waktu panjang, perilaku seperti ini bukan hanya bisa memburuk, tapi juga berpotensi menjelma menjadi tindak kekerasan. Dan tentu saja Anda tidak mau menghabiskan sisa waktu dengan pasangan yang suka melakukan kekerasan. Sebelum hal yang terparah ini terjadi, sebaiknya menyudahi hubungan secepatnya,” terang Alisa.
Ketidakmampuan Berkomunikasi
Komunikasi yang terbuka adalah sesuatu yang harus ditanamkan dalam setiap hubungan. Artinya, Anda bisa berkomunikasi dua arah, jujur apa adanya, baik dalam keadaan harmonis maupun saat bermasalah. Dia mau mendengar Anda, juga mau merespon saat dibutuhkan. Bukan menang sendiri, hanya dia yang mau didengar dan cenderung tempramen dalam berargumen. “Kebiasaan komunikasi yang buruk perlahan-lahan pada akhirnya akan merusak hubungan. Jika Anda dan dia tidak dapat berargumen dengan sehat, menyelesaikan masalah dengan sehat, atau berkompromi, maka sebaiknya berpikir untuk putus darinya,” ungkap pakar kencan dan hubungan dari AS, Lisa Concepcion. Boleh saja memberi kesempatan untuk berubah, tapi tentukan target. Bila tidak ada perubahan juga dalam cara dia berkomunikasi, sudahi hubungan. Karena pola perilaku komunikasi yang tidak dua arah akan jadi masalah besar dalam pernikahan.
Suka Berselingkuh
Mata pasangan yang suka jelalatan pastinya suka bikin Anda kesal. Beberapa pria memang suka melakukannya. Tetapi yang perlu diwaspadai adalah kalau dia berani berbuat lebih dari sekadar menatap wanita lain di belakang Anda. Ciri-cirinya kalau si dia kemungkinan punya hubungan dengan wanita lain; pertama, dia protektif dengan ponselnya. Bisa jadi ada nama-nama atau inisial mencurigakan dalam daftar nomor teleponnya. Ada saat-saat tertentu, di mana dia susah dihubungi dan bahkan menghilang. Dia punya banyak hal yang dirahasiakan. “Ketidaksetiaan akan sangat merusak hubungan. Sinyal-sinyalnya bisa Anda rasakan. Dan ini bisa jadi masalah yang mengakar. Umumnya mereka yang pernah berselingkuh, akan berselingkuh lagi,” ucap psikolog asal AS yang berkonsentrasi pada pola perilaku manusia, Dr. Joshua Klapow.
Boros
Bagaimana seseorang menggunakan atau menghabiskan uangnya akan berpengaruh pada sebuah hubungan, terlebih ketika Anda sudah menikah. Maka berhati-hatilah, jika dalam masa pacaran Anda mendeteksi kecenderungan si dia boros. “Ini adalah aspek krusial dalam kehidupan sehari-hari. Jadi buka mata dan pahami bagaimana perilaku Anda dan pasangan terhadap isu keuangan. Ini sesuatu yang perlu Anda dan dia diskusikan atau bisa jadi masalah besar bila Anda nanti memutuskan hidup bersamanya,” tutur Alisa. Jadi jangan terbuai oleh cinta semata, hingga menyangkal hal-hal serius yang sebenarnya bisa menyakiti diri Anda sendiri.
(val)