3 Kiat Agar Terjauh dari Hubungan Pernikahan yang Tidak Sehat

Wida Kriswanti | 19 Oktober 2019 | 02:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Menikah bukanlah untuk membahagiakan atau (berharap) dibahagiakan pasangan, melainkan untuk berbahagia bersama. Intinya, hubungan yang sehat tidak menuntut pengorbanan salah satu atau kedua pihak. Praktiknya tidak semudah teori. Anggia Chrisanti, konselor dan terapis EFT (emotional freedom technique) plus di biro psikologi Westaria, membagi trik agar terjauh dari kemungkinan hubungan tidak sehat atau melulu berkorban tanpa rasa bahagia.

1. Make sure about ourselves

>> Mengutip arahan pramugari pada setiap penerbangan sebelum pesawat lepas landas, yaitu, bagi yang membawa anak, gunakan masker untuk diri sendiri, baru bantu anak menggunakannya. Artinya, pastikan “keselamatan” diri, baru berpikir tentang keselamatan orang lain. Jangan bersikap konyol dengan coba-coba berkorban dan menjadi pahlawan bagi orang lain -- sekalipun orang terdekat atau terkasih, saat kita bahkan tidak yakin akan keselamatan dan kebahagiaan kita pribadi.

2. Lakukan karena mau dan mampu

>> Jika berharap dunia berlaku adil karena Anda telah bersikap adil, Anda sedang membodohi diri. Ini seperti berharap singa tidak memakan Anda, hanya karena Anda tidak memakan mereka. Artinya, kita berbuat baik dan benar karena kita tahu betul itu yang harus dilakukan dan kita mau melakukannya. Lalu ukur diri bahwa kita mampu melakukannya. Jangan melakukan sesuatu karena apa dan siapa, sehingga tidak akan pernah timbul sedikit pun penyesalan atau harapan akan timbal balik. Pun dengan pengorbanan. Lakukan jika Anda merasa itu pantas dilakukan, harus dilakukan, kita pun mau dan mampu melakukannya, tanpa sedikit pun berharap balasan.

3. Sabar itu tidak berbatas; pengorbanan itu berbatas

>> Pengorbanan adalah buah dari pembelajaran (karena di dalamnya ada proses berpikir baik dan benar). Oleh karenanya, belajar berkorban juga berarti belajar untuk tidak berkorban. Ini cenderung sulit dilakukan, terutama oleh orang kita, orang Indonesia, yang punya tradisi manut dan nrimo. Padahal belajar melepaskan sesuatu yang tidak patut dipertahankan juga suatu pengorbanan. 4. Melakukan yang Anda sukai itu kebebasan; menyukai yang Anda lakukan itu kebahagiaan

>> Terlepas dari benar salah, baik buruk, pantas dan tidak pantas, tentu pada dasarnya kita berhak dan bebas melakukan apa pun yang kita ingin lakukan. Namun, saat tujuan akhir kehidupan adalah bahagia yang hakiki, apa yang kita lakukan seharusnya membuat kita bahagia. Dan apa pun, termasuk pengorbanan, sah saja selama itu membuat kita bahagia. 

Penulis : Wida Kriswanti
Editor: Wida Kriswanti
Berita Terkait