7 Pertanda Anda Memiliki Persahabatan yang Sehat

Wida Kriswanti | 21 November 2019 | 06:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Saat memasuki fase usia dewasa (dini atau pertengahan di atas usia 30 tahun), penting bagi kita untuk menelaah persahabatan yang dijalani. Bukan karena persahabatan salah, namun ada perubahan situasi sesuai tugas-tugas perkembangan yang menuntut kita agar tidak lagi menjalani persahabatan dengan gaya yang sama seperti sebelumnya, saat masih remaja atau hingga memasuki fase usia dewasa dini.

Dijelaskan Anggia Chrisanti, konselor dan terapis dari Biro Konsultasi Psikologi Westaria, gaya persahabatan harus berubah karena ada tugas perkembangan khusus pada fase dewasa dini. Antara lain yang “mengharuskan” kita membuat atau membina kehidupan baru, seperti menikah, memiliki anak, atau karier dan pekerjaan.

“Maka harus diwaspadai jika di usia ini kita masih saja menuntut sahabat-sahabat, pun sebaliknya (sahabat-sahabat menuntut kita), agar persahabatan tetap sama, konsisten, tidak berubah,” kata Anggia. “Tidak hanya Anda atau sahabat atau persahabatan yang dijalani tidak dewasa, tidak sehat, dan tidak proporsional, namun dikhawatirkan saling menjadi benalu antara satu dan lainnya,” lanjutnya.

dengan mempertahankan pola atau bentuk persahabatan yang sama seperti saat remaja, saat kita dan sahabat-sahabat belum memiliki tanggung jawab pribadi dalam kehidupan barunya, berarti hampir pasti ada kepentingan lain yang dikorbankan. Misalnya keluarga (pasangan dan anak) atau pekerjaan. Walau dengan dalih “saling mengerti dan mendukung”, tetap saja saat kita memasuki usia dewasa, sikap tahu diri, tahu waktu, dan tahu-tahu yang lainnya lebih penting. “Dengan begitu, tidak akan ada pihak yang (merasa atau tidak) dirugikan, banyak atau sedikit. Jangan sampai pula ada sedikit saja rasa bergantung atau mengambil manfaat dari yang lainnya,” tegas Anggia. “Jika ini yang terjadi, alih-alih kompak dan solid, persahabatan yang dijalani justru lebih cenderung mirip benalu yang membebani,” imbuhnya.

Tanda-tanda persahabatan usia dewasa yang sedang dijalani sehat atau tidak cukup sulit terdeteksi. Namun, beberapa petunjuk yang diungkap Anggia berikut bisa mungkin bisa membantu.

1. Persahabatan membuat masing-masing merasa lebih bahagia

Walaupun kesannya egois, namun harus waspada jika persahabatan Anda lebih banyak memberi rasa negatif, seperti saling terikat, berutang budi, harus selalu mendukung (bahkan saat salah), dan lainnya.

2. Sahabat-sahabat yang jujur dan terbuka satu sama lain

Sahabat yang baik menerima kita apa adanya. Hubungan persahabatan yang sehat juga ditandai dengan kejujuran dan keterbukaan. Persahabatan yang kuat tidak akan menampilkan kebohongan dan kepalsuan di dalamnya.

3. Bertengkar dengan cara yang sehat

Persahabatan yang solid bukan berarti selalu bersama kapanpun, di mana pun, dalam situasi dan kondisi apapun. Solid berarti tidak takut untuk menyatakan ketidaksetujuan, berani menyatakan yang benar, beradu argumen dengan cara yang baik.

4. Persahabatan yang sehat tidak melarang Anda berteman dengan orang lain di luar mereka

Persahabatan yang ekslusif atau ada inner circle yang tidak boleh dimasuki sembarang orang menjadi salah satu tanda persahabatan yang tidak sehat.

5. Saling percaya

Persahabatan yang sehat memiliki kepercayaan yang besar satu dengan lainnya. Kepercayaan membuat kita merasa nyaman mencurahkan perasaan. Namun bukan berarti semua hal harus kita bagikan kepada sahabat. Apalagi urusan pribadi, misalnya masalah rumah tangga atau suami istri.

6. Mengerti batasan dan saling menghargai

Jika persahabatan saat ini adalah persahabatan yang terjalin sejak Anda remaja atau kecil, biasanya membuat satu dengan lainnya merasa sangat kenal, sangat dekat, sangat akrab, sangat tahu tentang kehidupan pribadi dan bahkan merasa boleh terlibat di dalamnya. Jelas ini tidak sehat.

7. Saling menjaga hubungan persahabatan

Penulis : Wida Kriswanti
Editor: Wida Kriswanti
Berita Terkait