Begini Cara Menyiasati Ibu Mertua yang Jutek
TABLOIDBINTANG.COM - Menikah tak hanya menyatukan dua insan melainkan dua keluarga. Terkadang hubungan dengan suami tidak memiliki banyak kendala, justru hubungan dengan mertua tersendat-sendat. Padahal, menjaga hubungan baik dengan mertua bagian dari keharmonisan rumah tangga. Bagaimana para menantu bisa akur dengan mertua mereka?
Penyebab Sering Tidak Akur
Umumnya ketidakakuran dalam keluarga terjadi antara menantu perempuan dengan ibu mertua. Survei yang dilakukan Universitas Wisconsin Stevens Point, AS, mengungkap fakta lebih dari 133 pengantin baru wanita cemas terhadap hubungan mereka dengan ibu mertua. Rata-rata mereka takut mertua berbicara hal buruk tentangnya atau terlalu ikut campur dalam urusan rumah tangga.
Tidak hanya menantu, ibu mertua pun punya kekhawatiran terhadap kehidupan anaknya setelah menikah. Alasan mereka beragam, dari takut anaknya menjadi jarang berkunjung, takut menantu mengubah kepribadian anaknya menjadi orang lain, dan takut tidak dapat diandalkan lagi oleh anak karena sudah ada wanita yang lebih muda di sisinya.
“Ketakutan itu membuat ibu mertua bersikap keras atau jutek terhadap menantu. Ketegangan di antara keduanya bertambah karena wanita memiliki jiwa kompetitif yang kuat terhadap sesama. Tidak heran jika keduanya berlomba-lomba menjadi sosok yang lebih baik dalam mengurus maupun mengayomi suami serta anak,” terang asisten profesor ilmu komunikasi di Universitas Wisconsin Stevens Point, Dr. Sylvia L. Mikucki Enyart.
Tiga Siasat
Dosen dari Universitas Amerika, Dr. Yvonne K. Fullbright mengatakan, yang merasakan efek tertekan dari mertua jutek adalah menantu. Jika hubungan dengan mertua membuat Anda stres, maka ada tiga langkah yang bisa ditempuh.
Duduk dan renungkan
Sebelum bertindak, Anda harus berpikir dan merenungkan apa penyebab mertua tidak menyukai Anda. “Temukan tempat yang sepi di mana Anda bisa mencatat semua hal yang mungkin menyebabkan mertua Anda bersikap jutek. Pertimbangkan pula apakah perilakunya merupakan efek dari masalah yang tengah ia hadapi. Bersikaplah objektif dalam situasi ini. Cermati, apakah yang dikeluhkannya memang benar adanya? Jika ya, Anda harus menerima dan memperbaiki diri. Jika ia bersikap jutek karena kurangnya perhatian anak terhadapnya, maka bicarakan dengan suami Anda,” saran dia.
Libatkan suami
Suami harus tahu masalah yang terjadi antara Anda dengan mertua. Bicarakan dengan kepala dingin dan jangan terlalu memojokkan mertua. Terlalu memojokkan mertua bisa membuat suami berbalik menyalahkan Anda. “Pasangan Anda mungkin tidak selalu ingin mendengar betapa buruk orang tuanya. Bicarakanlah tanpa terlalu memojokkan mertua Anda. Mintalah suami agar mau menjadi penengah antara Anda dengan mertua,” Yvonne mengimbau.
Hadapi dengan tenang
Bersikap sopan ketika berhadapan dengan mertua tentu menjadi hal yang perlu dilakukan. Masalahnya, jika terlalu sopan dan selalu mengalah, Anda akan terus ditindas. Ketika mertua mulai membicarakan hal yang buruk atau ikut campur terlalu jauh dalam urusan rumah tangga, jangan langsung marah atau malah diam tanpa perlawanan.
“Anda harus bersikap berdasarkan akal sehat dan hadapi dengan tenang. Marah-marah akan membuat keadaan semakin buruk. Selalu diam akan membuat Anda terus diinjak. Ingat, bahwa Anda dan keluarga kecil Anda sangat berharga. Kehadiran orang yang berlaku positif dan mendukung mutlak diperlukan termasuk mertua. Pintar-pintarlah mengambil hatinya dengan membuktikan bahwa Anda tidak seperti yang ia pikirkan,” tutupnya. Tentu saja, ini butuh waktu, kesabaran, ketenangan, dan ketelatenan.
(ages)