Agar Tidak Terjebak pada Kebohongan-kebohongan Khas Laki-laki

Wida Kriswanti | 8 Desember 2019 | 15:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pepatah lama menyebut, cinta itu buta. Jatuh cinta? Jauh lebih buta. Sehingga muncul anggapan ini karena kebanyakan orang ketika mengalami perasaan spesial ini jadi merasa paling benar. Paling tidak, merasa benar bahwa kekasih pilihannya adalah yang terbaik.

Seseorang yang jatuh cinta jadi merasa tidak perlu meminta pendapat atau bertanya kepada orang lain. Padahal, jika melakukannya, setidaknya bisa lebih obyektif ketika kelak dihadapkan pada keputusan berkomitmen ke tahap yang lebih serius. Jangan sampai jadi korban tipu daya laki-laki, Ladies! He he he.

Lantas kepada siapa kita harus bertanya tentang kualitas kesungguhan seorang laki-laki? Psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, punya sebuah analisa menarik. Menurut psikolog yang juga aktif membahas isu-isu asmara dan rumah tangga ini, hanya laki-laki yang tahu kebohongan-kebohongan khas laki-laki.

“Biasanya laki-laki juga yang bisa melihat hal-hal seperti itu,” kata psikolog yang akrab disapa Nina. “Kode-kode perempuan juga, kan biasanya hanya sesama wanita yang mengerti,” lanjutnya. Maka seseorang bisa bertanya kepada ayah, saudara laki-laki, teman laki-laki, baik dari pihak wanita atau dari pihak si dia calon kekasih hati.

Namun lebih dari itu, Nina menegaskan pentingnya bertanya dan meminta pendapat ke sebanyak mungkin orang, tidak terbatas bertanya kepada laki-laki, ketika merasa jatuh cinta. Terlebih jika ada niat untuk komitmen jangka panjang atau menikah.

“Intinya jangan percaya ke dia saja. Tapi, harus juga mengenal keluarganya, teman-temannya, kolega, dan lain-lain, sehingga otomatis bisa lebih mengenal dia juga,” terang Nina. Sebagai tambahan, Nina menganjurkan hal yang sama untuk laki-laki yang sedang jatuh cinta kepada seorang wanita. Cukup adil, ya.

Jadi, say no to cinta buta?

Penulis : Wida Kriswanti
Editor: Wida Kriswanti
Berita Terkait