Kekasih Tak Kunjung Melamar Anda, Coba Lakukan 3 Hal Ini

aura.co.id | 5 Juli 2020 | 10:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Usia sudah matang, karier mapan, hubungan dengan sang kekasih pun sudah merasa nyaman. Namun mengapa si dia tak kunjung menunjukkan keseriusannya untuk menikah? Adakah yang salah?

Menurut psikolog sekaligus dosen dari The Chicago School of Professional Psychology AS, Jeremy Nicholson, M.S.W., Ph.D, era modern telah membawa perubahan pandangan sosial yang mempengaruhi seseorang termasuk dalam hal pernikahan.

“Orang yang enggan atau menunda untuk berkomitmen biasanya laki-laki. Ini karena mereka merasa harus menanggung beban ekonomi ketika pernikahan terjadi sehingga mereka harus mapan terlebih dahulu. Para lelaki pun merasa bahwa ancaman seperti ketidakcocokan bahkan perceraian di era modern lebih tinggi sehingga motivasi untuk berkomitmen menjadi lebih rendah,” terang Jeremy.

Tak hanya kaum Adam, kaum Hawa kini banyak yang memutuskan untuk lebih hati-hati untuk menjalani komitmen yang serius. Jeremy menyebut emansipasi wanita telah mampu mengurangi ketergantungan wanita terhadap pasangannya.

"Wanita modern lebih mandiri dalam hal ekonomi dan kehidupan sosial. Inilah mengapa mereka kurang termotivasi untuk menjalani komitmen pernikahan. Selain itu, individu (pria atau wanita) yang memiliki ambisi tinggi untuk mencapai sesuatu juga akan kurang memedulikan soal komitmen romantis karena energi mereka terfokus pada ambisi tersebut,” tambah Jeremy. Ada tiga cara yang dapat Anda terapkan untuk mengatasi masalah pasangan yang menunda atau enggan untuk menikah.

1. Bicarakan

Langkah pertama untuk mengatasi masalah si dia yang enggan atau menunda pernikahan yaitu bicarakan dari hati ke hati. Pakar hipnoterapi klinis dari klinik penyembuhan holistik Healing Arts New York, Rachel Astarte menyarankan untuk menanyakan mengapa pasangan Anda memilih menunda atau enggan menjalin ikatan pernikahan.

“Jika pasangan Anda mengatakan alasan mengapa ia memilih menunda untuk berkomitmen serius maka dengarkanlah. Setelah si dia selesai mengungkapkan alasannya, barulah Anda menyampaikan alasan kuat mengapa kalian harus menikah. Mendengarkan dari dua sudut pandang memberi para pasangan pandangan yang lebih luas,” terang Rachel.

2. Memahami Alasan Si Dia

Psikoterapis sekaligus penulis buku How To Be Happy Partners: Working It Out Together, Tina B. Tessina mengatakan ketakutan akan komitmen bisa jadi karena rasa takut akan kehilangan. “Membuat komitmen berarti mengambil risiko bahwa bisa saja komitmen tersebut tidak berhasil. Beberapa orang yang mungkin pada masa lalu disakiti, ‘melindungi’ diri mereka dengan tidak melakukan komitmen," jelasnya.

Ada pula yang beralasan untuk ‘menyiapkan’ segala hal terlebih dahulu sebelum memulai komitmen yang lebih serius. "Jadi Anda harus memahami sudut pandang pasangan Anda tanpa menghakiminya. Anda dan pasangan pun harus terbuka satu sama lain dan saling menghargai sehingga bisa menemukan solusi terbaik bagi kedua belah pihak,” demikian ia menyarankan.

3. Menunggu

Setelah mengetahui duduk permasalahan, pendiri klinik penyembuhan masalah pernikahan, The Marriage Restoration Project, AS, Sholomo Slatkins menyarankan untuk bersabar dan bertahan. Jangan menekan pasangan hingga membuatnya enggan untuk berkomitmen. “Waktu bisa mengubahnya meskipun Anda tidak bisa menunggu selamanya. Selama waktu menunggu Anda dan pasangan bisa mencari jalan keluar dari masalah dan terus memberi pendapat positif tentang pernikahan sehingga mungkin si dia akan luluh dan mengikuti keinginan Anda. Jika tidak, setidaknya Anda sudah mencobanya.” tutupnya.

 

Penulis : aura.co.id
Editor: aura.co.id
Berita Terkait