Menuding Pasangan Selingkuh, Seberapa Besar Kemungkinan Meleset?

aura.co.id | 18 Juli 2020 | 05:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Menuduh pasangan selingkuh sejatinya tidak akan dilakukan seseorang dengan sembarangan. Sekadar merasa cemburu tentu tidak cukup sebagai alasan menuduh pasangan selingkuh.

Konselor dan terapis dari Biro Konsultasi Psikologi Westaria, Anggia Chrisanti, membenarkan hal tersebut. Dikatakan olehnya kepada Aura, bahwa seseorang tidak akan serta merta menuduh pasangannya selingkuh. Malah yang sering terjadi justru mengabaikan, bahkan jika telah muncul tanda - tanda. 

"Kebanyakan orang masih berusaha positive thinking terhadap pasangannya," buka Anggia Chrisanti. "Namun jika memang telah didapati cukup banyak bukti, saksi, dan lainnya yang bisa dianggap sebagai indikasi selingkuh, apalagi hati (apakah itu intuisi atau insting) sudah merasa, seperti muncul perasaan waswas, tidak tenang, khawatir, curiga, sedih, sesak, ada baiknya untuk tidak mengabaikan apa yang kita rasa, dengan alasan apapun," lanjutnya. 

Lebih lanjut dijelaskan Anggia Chrisanti, banyak orang berusaha mengabaikan dengan "sudahlah", "biarlah", "daripada malah ribut", atau "takut ada apa - apa dengan anak", dan lain - lain. Hati - hati, karena ini hanya akan menjadi bom waktu yang suatu saat akan meledak.

"Maka mencari tahu kebenarannya dengan jelas sejak awal itu sangat penting. Minimal ini menjadi warning kepada pasangan kita (dan atau orang lain di luar sana atau orang yang diduga punya hubungan khusus dengan pasangan kita) agar berhati - hati karena kita tidak akan tinggal diam," kata Anggia Chrisanti. "Tidak perlu malu atau gengsi untuk cemburu, yang merupakan reaksi awal bahwa ada sesuatu yang mencurigakan dengan pasangan. Cemburu itu wajar bahkan diperbolehkan. Tidak cinta jika tidak cemburu," imbuhnya. 

Dan tentu tidak ada satupun dari kita yang ingin pernikahannya berakhir dengan alasan apapun, apalagi perselingkuhan. Menjaga keutuhan rumah tangga itu kewajiban setiap pasangan. Bukan sekadar tidak selingkuh (setia), melainkan tentang berani mengambil sikap dan tindakan. Minimal bertanya dan mencari solusi jika ada dugaan ketidaksetiaan

"Tapi bukan berarti jika telah ada tanda dan bukti itu pasti selingkuh. Toh di dunia ini tidak ada yang pasti," kata Anggia Chrisanti. "Oleh karenanya, daripada menduga - duga dan prasangka, lebih baik bicarakan baik - baik tanpa tendensi emosi dengan tujuan mencari solusi. Karena tentu tidak asap kalau tidak ada api," pungkas Anggia Chrisanti. 

 

 

Penulis : aura.co.id
Editor: aura.co.id
Berita Terkait